Post Top Ad

Sabtu, 18 Mei 2019

Ekonomi Semester 2

RINGKASAN MATERI EKONOMISEMESTER II
BAB IVPermintaan, Penawaran dan Harga Keseimbangan
A.      PERMINTAAN1.       Pengertian dan Hukum PermintaanDalam arti ekonomi, permintaan (demand) adalah berbagai jumlah barang dan jasa yang ingin dibeli oleh konsumen pada berbagai macam kemungkinan tin gkat harga pada waktu tertentu. Hukum permintaan mengatakan bahwa jumlah barang yang diminta akan selalu berbanding terbalik dengan harganya. Artinya jika harga barang naik maka jumlah barang yang diminta akan berkurang. Sebaliknya jika harga barang turun maka jumlah barang yang diminta akan bertambah. Walaupun ada banyak faktor yang mempengaruhi permintaan, namun dalam hukum permintaan hanya dijelaskan pengaruh harga terhadap permintaan. Adapun faktor lain  dianggap cateris paribus.2.       Macam-macam Permintaana.       Permintaan efektif : berbagai jumlah barang dan jasa yang mau dan mampu dibeli konsumen pada berbagai macam kemungkinan tingkat harga pada waktu tertentu, cateris paribus. Permintaan ini merupakan permintaan yang didukung oleh daya beli/kemampuan untuk membeli.b.      Permintaan potensial : permintaan terhadap suatu barang yang disertai dengan kemampuan untuk membayar harga barang tersebut tetapi untuk sementara waktu menunda pembeliannya.c.       Permintaan absolut : permintaan terhadap suatu barang yang tidak disertai dengan kemampuan untuk membayar harga barang tersebut.3.       Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaanv  Pendapatan atau penghasilan masyarakatv  Distribusi pendapatan masyarakatv  Selera konsumen terhadap barangv  Jumlah pendudukv  Harga barang lain yang berhubungan dengan barang tersebutv  Prediksi masyarakat tentang kondisi di masa yang akan datangv  Adanya barang subtitusiv  Kegunaan akan suatu barang4.       Fungsi Permintaana.       Pengertian Fungsi PermitaanFungsi permintaan adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara variabel harga (P) dengan variabel jumlah barang (Q) yang diminta.P=a-bQ                 atau                       Q=a-Bp
Ket: Q=jumlah barang yang diminta         P=harga barang per unit         a=angka konstanta (wujudnya berupa angka)         b=gradien atau kemiringan (yang ada hurufnya)
b.      Menetukan Fungsi Permintaan dan Gambar grafiknyaP – P1/P2-P1 = Q-Q1/Q2-Q1
B.       Penawaran (Supply)1)      Pengertian dan Hukum PenawaranDalam arti ekonomi penawaran (supply) adalah berbagai jumlah barang atau jasa yang akan dijual atau ditawarkan oleh produsen pada berbagai macam kemungkinan tingkat harga pada waktu tertentu.Hukum penawaran mengatakan bahwa jumlah barang yang ditawarkan akan selalu berbanding lurus dengan harganya. Artinya jika harga barang naik maka jumlah barang yang ditawarkan bertambah. Sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan berkurang. Sama halnya dengan hukum permintaan, dalam hukum penawaran pun hanya harga yang dianggap mempengaruhi penawaran. Adapun faktor lain cateris paribus.2)      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaranv  Biaya produksi, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membuat barang atau jasav  Kemajuan teknologi atau adanya teknologi baruv  Harga bahan baku untuk membuat barangv  Banyaknya produsen yang menawarkan barangv  Laba yang diinginkan produsen atau penjual3)      Fungsi Penawarana)      Pengertian Fungsi PenawaranFungsi penawaran adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara harga (P) dengan jumlah barang (Q) yang ditawarkan.P= a + b                Q             atau       Q=a + bP  
Ket: Q = jumlah barang yang ditawarkan         P = harga barang per unit         a = angka konstanta         b = gradien atau kemiringan
Adapun syarat fungsi penawaran meliputi dua hal berikut.·         Nilai a boleh positif atau negatif (+/-)·         Nilai b harus positifb)      Menentukan Fungsi PenawaranUntuk mencari persamaan fungsi penawaran, rumusnya sama dengan rumus menentukan fungsi permintaan.4)      Harga KeseimbanganHarga keseimbangan (price equillibrium) atau harga pasar adalah harga yang terjadi apabila jumlah barang yang diminta sama denga jumlah barang yang ditawarkan. Penetuan harga dan jumlah barang pada saat keseimbangan dilakukan dengan menentukan titik potong antara grafik fungsi permintaan dengan fungsi permintaan.Rumus harga keseimbangan adalah sebagai berikut.
Pd = Ps                 atau                       Qd = Qs

Ket: Pd = P untuk fungsi permintaan                       Qd = Q untuk fungsi permintaan         Ps = P untuk fungsi penawaran                         Qs =  Q untuk fungsi penawaran
Harga keseimbangan sendiri dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu pajak dan subsidi.5)      Elastisitas Permintaan dan Penawaranv  Pengertian ElastisitasElastisitas adalah kepekaan atau angka yang menunjukkan perubahan harga barang terhadap perubahan jumlah barang atau pengaruh perubahan harga terhadap jumlahbarang yang diminta dan jumlah barang yang ditawarkan.v  Macam-macam Elastisitas§  Elastisitas harga permintaan (Ep) / Price Elasticity of DemandPerbandingan antara persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan harga barang.§  Elastisitas harga penawaran (Es) / Price Elasticity of SupplayPerbandingan antara persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga barang.§  Elastis silang (Exy) / Cross ElaticityPengaruh perubahan harga barang x terhadap jumlah barang y yang diminta.
Rumus ElastisitasE=  ∆Q ∕ ∆P X P ∕ Q
Ket: Q = selisih jumlah barang        P  = selisih harga barang        P    =  harga mula-mula        Q   = jumlah barang mula-mula
v  Jenis – Jenis Elastisitas
No
Jenis Elastisitas
Rumus
Logika
Contoh Barang
1
Permintaan elastis
E>1
Q > % P
Keb. Lux atau mewah
2
Permintaan inelastis
E<1
Q < % P
Keb. Primer / pokok
3
Permintaan uniter/normal
E=1
Q = % ∆P
Keb. Sekunder
4
Permintaan elastis sempurna
E=
Q , % P = 0
Keb. Dunia (gandum,minyak bumi)
5
Permintaan inelastis sempurna
E=0
Q = 0 , % ∆P
Keb. Tanah, air minum, dsb


BAB V
Pasar Input  dan Pasar  Output
A. Pasar Output
Pasar output adalah pasar yang memperjualbelikan barang dan jasa yang merupakan output (hasil) dari kegiatan produksi.
Pasar output punya dua macam struktur, yakni pasar persaingan  sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna.
1. Pasar Persaingan Sempurna
Arti :pasar yang memiliki sangat banyak pembeli dan penjual sehingga secara perseorangan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
Ciri
a. Jumlah pembeli dan penjual sangat banyak.
b Barang dan jasa yang diperjualbelikan homogen.
c Pembeli dan penjual tahu keadaan pasar dengan sempurna.
d. Pembeli dan penjual bebas keluar masuk pasar.
e. Faktor-faktor produksi bebas bergerak. perseorangan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
Pembentukan harga pada pasar persaingan semurna; ditentukan oleh kekuatan yang menarik antara permintaan dan penawaran di pasar. Harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan pembeli dan penjual secarakeseluruhan.
Kebaikan : mampu mendorong penghematan; tidak memerlukan
Man; pembelidan penjual bebas bertindak; harga tidak dikendalikan oleh satupenjual atau satu pembeli.
Keburukan: tidak ada dana untuk penelitian dan pengembangan produk; terbatasnya kebebasan memilih bagi pembeli; produsen memberigaji dan upah terlalu rendah demi penghematan.
2. Pasar Persaingan tidak Sempurna
Arti : pasar yang terjadi bila satu atau beberapa ciri-ciri pasar persaingan sempurna tidak terpenuhi. Atau pasar persaingan sempurna yang tidak lengkap cirri cirinya.
Bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna:
Pasar monopoli, pasar oligopoly, pasar persaingan monopolistik, pasar monopsoni dan pasar oligopsoni.

Pasar Monopoli
Arti: pasar yang dikuasai satu penjual. Contoh: pasar listrik.
Jenis monopoli:
a. alamiah: muncul karena keadaan alam yang khas.
b. masyarakat: muncul karena kepercayaan masyarakat.
c. undang-undang: muncul karena pemberlakuan kebijakan/undang undang. Terdiri atas monopoli negara, hak cipta, hak paten dan hak merk.
d. kemampuan efisiensi. muncul karena mampu menghematl biaya produksi,
e. Penguasaan bahan baku. muncul karena mengusai bahan baku.
f. Penguasaan teknologi dan tenaga ahli muncul karena menguasai teknologi dan tenaga ahli
Ciri:
a. terdapat satu penjual
b. harga ditentukan penjual (monopoli)
c. perusahaan lain sulit memasuki pasar d. konsumen tidak bisa pindah walau rugi
e. bisa menimbulkan ketidakadilan/kerugian bagi masyarakat.

Pasar Oligopoli
Arti : pasar yang dikuasai beberapa penjual
Macam:
a. oligopoli murni; menjual barang yang homogen, contoh pasar semen.
b. oligopoli diferensial; menjual barang yang berbeda corak, contoh, pasar mobil, pasar sepeda motor.
Ciri:
a. terdapat beberapa penjual
b. barang yang dijual homogen atau beda corak
c. sulit dimasuki perusahaan baru
d. membutuhkan peran iklan
e. terdapat satu market leader (pemimpin pasar) harga jual tidak mudah berubah
Pasar Persaingan Monopolistik
Arti: pasar yang bentuknya mendekati pasar persaingan sempurna dan mendekati pasar monopoli, sehingga disebut pasar persaingan monopolistik, contoh pasar pakaian dan pasar sepatu.
Ciri
a. jumlah penjual banyak tapi tidak sebanyak pada pasar persaingan sempurna.
b. barang yang dijual berbeda corak.
c. Penjual I produsen harus aktif beriklan.
d. Perusahaan baru lebih mudah masuk pasar.
Pasar Monopsoni
Arti: pasar yang dikuasai satu pembeli, contoh: pasar sayur di daerah terpencildan pasar susu sapi perah.
Ciri:
a. Hanya ada satu pembeli.
b. Pembeli bukan konsumen tapi pedagang atau produsen.
c. Barang yang dijual merupakan bahan mentah.
d. Harga sangat ditentukan pembeli.

Pasar Oligopsoni
Arti: pasar yang dikuasai beberapa pembeli. Contoh: pasar wortel di suatu desa.
Ciri:
a. terdapat beberapa pembeli.
b. pembeli bukan konsumen tapi pedagang atau produsen.
c. barang yang dijual merupakan bahan mentah.
d. harga cenderung stabil.
Campur Tangan Pemerintah Dalam Mekanisme Pembentukan Harga
a. Menetapkan harga : Harga eceran tertinggi (harga maksimun) Harga eceran terendah (harga minimum/harga dasar)
b. Memberikan subsidi : Kepada pihak penghasil kebutuhan pokok. Kepada perusahaan agar mampu bersaing dengan luar negeri.
c. Menetapkan pajak : Pajak rendah atau 0 untuk bahan baku industri. Pajak tinggi untuk barang-barang mewah.
d. Melakukan operasi pasar : Dengan jalan membeli saat barang melimpah dan menjual saat barang sedikit.


B. Pasar Input
Pasar input adalah pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi, yakni factor produksi alam, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan.
1. Pasar faktor produksi alam
Pasar faktor produksi alam adalah pasar yang memperjualbelikan factor produksi alam, seperti tanah, bahan tambang, dan tumbuhan. Teori sewa tanah:
a. Teori David Ricardo
b. Teori Von Thuner
c. Teori Harga Deviasi Tanah
2. Pasar faktor produksi tenaga kerja.
Pasar faktor produksi tenaga kerja adalah pasar yang memperjualbelikan faktor produksi tenaga kerja.
Penggolongan:
a. Pasar tenaga kerja terdidik, terlatih, serta tidak terdidik dan tidak terlatih
b. Pasar tenaga kerja utama dan biasa
c. Pasar tenaga kerja intern dan ekstern
d. Pasar tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri
Berdasarkan struktur pasar, pasar tenaga kerja dapat digolongkan menjadi:
a. Pasar tenaga kerja persaingan sempurna
b. Pasar tenaga kerja monopoli
c. Pasar tenaga kerja monopsoni
d. Pasar tenaga kerja monopoli bilateral
Teori Upah:
a. Teori upah alami
b. Teori upah besi
c. Teori upah produktivitas – batas kerja
d. Teori upah etika
e. Teori upah diskriminasi
3. Pasar faktor produksi modal
Pasar faktor produksi modal adalah pasar yang memperjualbelikan factor produksi modal.
Modal terdiri atas modal barang dan modal uang. Modal uang dapat diperoleh dari tabungan atau pinjaman. Pinjaman bisa diperoleh dari orang lain, bank, pasar uang, atau pasar modal.
Teori bunga modal:
a. Teori pengorbanan
b. Teori produktivitas
c. Teori Agio
d. Teori preferensi likuiditas
4. Pasar faktor produksi kewirausahaan
Pasar faktor produksi kewirausahaan adalah pasar yang memperjualbelikan faktor produksi kewirausahaan.
Teori laba wirausaha:
a. Teori inovasi
b. Teori nilai lebih
c. Teori residu
Unsur-unsur laba wirausaha:
a. Upah wirausaha
b. Bunga modal
c. Sewa tanah
d. Premi risiko
BAB VI
Kebijkan Pemerintah dalam Bidang Ekonomi
A. Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dikategorikan menjadi dua yaitu ilmu
ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.
Pengertian ilmu ekonomi makro adalah ilmu yang mempelajari perilaku
ekonomi sebagai keseluruhan tentang kehidupan ekonomi. Istilah keseluruhan
(agregat) menunjukkan bahwa yang menjadi kajian perhatian dalam ekonomi makro
adalah variabel-variabel total, seperti pendapatan total, produksi total, konsumsi,
tabungan, investasi serta ekspor impor total. Materi-materi tentang ekonomi
moneter, perdagangan internasional, ekonomi pembangunan, masuk dalam
kelompok ekonomi makro. Sedangkan ilmu ekonomi mikro mempelajari keputusankeputusan
individu baik sektor rumah tangga maupun perusahaan dalam
mengalokasikan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Meskipun kajian ekonomi dikelompokkan menjadi dua yakni mikro dan
makro, namun pembagian ini tidaklah mutlak. Sebagai contoh bila kalian
mempelajari mengenai variabel pendapatan total (agregate), variabel ini akan masuk
dalam kelompok makro. Namun sebetulnya pendapatan total adalah penjumlahan
dari pendapatan-pendapatan sektor rumah tangga. Demikian pula variabel harga
yang menjadi variabel penting dalam kelompok ekonomi mikro, juga dipelajari
dalam kelompok ekonomi makro, namun dengan pembahasan yang lebih luas yakni
secara keseluruhan (agregate).
B. Kebijakan Pemerintah di Bidang Ekonomi
Permasalahan perekonomian negara sangat beragam diantaranya laju inflasi,
pengangguran pertumbuhan ekonomi, dan lain-lain. Untuk mengatasi masalah
tersebut pemerintah menyiapkan kebijakan-kebijakan sebagai solusi, antara lain:
1. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang mengatur tentang penerimaan
dan pengeluaran negara. Sumber-sumber penerimaan negara antara lain dari
pajak, penerimaan bukan pajak serta bantuan/pinjaman dari luar negeri. Selain
itu, pengeluaran dibagi menjadi dua kelompok besar yakni pengeluaran yang
bersifat rutin seperti membayar gaji pegawai, belanja barang serta pengeluaran
yang bersifat pembangunan. Dengan demikian, kebijakan fiskal merupakan
kebijakan pengelolaan keuangan negara dan terbatas pada sumber-sumber
penerimaan dan alokasi pengeluaran negara yang tercantum dalam APBN.
2. Kebijakan Moneter
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1999
tentang Bank Indonesia, Bab 1 Pasal 10 yang dimaksud dengan Kebijakan
Moneter adalah kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh Bank
Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang
dilakukan antara lain melalui pengendalian jumlah uang beredar dan atau suku
bunga.
Beberapa kebijakan fiskal dan moneter yang diambil pemerintah pada saat
krisis untuk merespons turunnya nilai rupiah adalah sebagai berikut (Mar’ie
M. 2004, hal. 111).
a) Kontraksi rupiah secara besar-besaran melalui kebijakan fiskal (APBN)
dengan cara menekan pengeluaran dan menunda pembayaran-pembayaran
yang tidak mendesak.
b) Bank Indonesia meningkatkan suku bunga, sehingga suku bunga SBI
(Sertifikat Bank Indonesia) mencapai 70% dengan maksud membatasi
ekspansi kredit perbankan yang dikonversikan ke dalam SBI pada Bank
Indonesia.
c) Bank Indonesia melakukan intervensi pasar dengan menjual dollar pada
saat diperlukan jika rupiah menunjukkan tanda-tanda yang benar-benar
mengkhawatirkan.
d) Pembatalan dan penundaan berbagai mega proyek pemerintah guna
memperketat pengeluaran melalui APBN serta menguarangi laju impor
barang agar cadangan devisa tidak semakin terkuras. Demikian pula pihak
swasta dihimbau untuk menunda berbagai proyek yang bernilai besar agar
impor dapat dikurangi guna menolong cadangan devisa nasional.
3. Kebijakan Ekonomi Internasional.
Dalam hal ini pemerintah dan BI dapat mengintervensi kegiatan
perdagangan internasional. Kebijakan-kebijakan tersebut biasanya juga bisa
digunakan untuk mempertahankan keseimbangan pasar valuta asing. Hal ini
tercermin dari kebijakan pemerintah untuk mengatur nilai tukar mata uang asing
terhadap nilai mata uang di dalam negeri. Hal ini cuma sebagai bentuk intervensi
pemerintah, namun mekanisme tetap mengikuti mekanisme pasar. Berbagai
contoh kebijakan ekonomi internasional yang dilakukan oleh banyak negara,
termasuk oleh Indonesia antara lain:
4. Kebijakan pendapatan oleh pemerintah untuk
mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat.
Misalnya melalui ketentuan upah minimum dan harga produk tertentu untuk
menaikkan pendapatan ataupun untuk menekan laju inflasi.
C. Masalah yang dihadapi Pemerintah di Bidang Ekonomi
1. Kemiskinan
Konsep tentang kemiskinan sangat beragam, mulai dari sekedar
ketakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar dan memperbaiki keadaan,
kurangnya kesempatan berusaha, hingga pengertian yang lebih luas yang
memasukkan aspek sosial dan moral. Misalnya, ada pendapat yang mengatakan
bahwa kemiskinan terkait dengan sikap, budaya hidup, dan lingkungan dalam
suatu masyarakat atau yang mengatakan bahwa kemiskinan merupakan
ketakberdayaan sekelompok masyarakat terhadap sistem yang diterapkan oleh
suatu pemerintahan sehingga mereka berada pada posisi yang sangat lemah
dan tereksploitasi (kemiskinan struktural)
Program yang dilaksanakan pemerintah untuk mengatasi kemiskinan :
a) IDT (Inpres Desa Tetinggal)
b) BLT (Bantuan Langsung Tunai)
c) BOS (Bantuan Operasional Sekolah)
d) JPS (Jaring Pengaman Sosial)
2. Inflasi
Inflasi didefinisikan sebagai kenaikan harga secara keseluruhan yang
berlangsung terus-menerus. Sebenarnya inflasi tidak terlalu buruk, asalkan masih
berada pada tingkat yang aman. Inflasi menjadi bermasalah dan harus segera
diatasi bila laju inflasinya tinggi. Karena, inflasi yang tinggi menyebabkan daya
beli masyarakat terdapat barang dan jasa menjadi turun. Indonesia pernah
mengalami masa suram perekonomian pada saat tahun 1965, dimana terjadi
hiper inflasi. Laju inflasi pada waktu itu sebesar 65%, berarti harga-harga naik
lebih dari enam kali lipat dalam kurun waktu satu tahun.
3. Pengangguran dan Lapangan Kerja
Pengangguran merupakan permasalahan yang terjadi hampir di tiap Negara.
Pengangguran di Indonesia sudah merupakan masalah ekonomi yang harus
menjadi perhatian dan segera diatasi. Karena pengangguran merupakan salah
satu indikator kunci kesehatan perekonomian. Banyaknya keinginan untuk
menjadi TKI di manca negara, meskipun dari berbagai pemberitaan di media
massa kita tahu bahwa tidak sedikit anggota TKI yang bekerja di luar negeri
mengalami ancaman penganiayaan, penderitaan, dan lain sebagainya.
x

12.03 / by / 0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad