Materi Sejarah bab 2
Satu fungsi sejarah adalah untuk memberikan identitas pada masyarakatnya. Sebuah masyarakat dengan kebudayaan, nilai, norma, tradisi,dan adat istiadat yang sama, pasti memiliki jejak sejarah di masa lampau. Kisah sejarah dianggap perlu untuk menunjukkan jati diri, untuk membedakan dengan msyarakat lain. Kisah sejarah juga dianggap perlu sebagai pengalaman kolektif bersama di masa lampau,bahkan sering kali garis keturunan yang sama sehingga dapat mempererat rasa solidaritas
diantara anggota masyarakat secara turun–temurun. Oleh karena itu, suatu kisah sejarah yang dapat menjelaskan keberadaan suatu kolektif
dianggap perlu, baik pada masyarakat sebelum maupun sesudah mengenal tulisan. Tradisi
sejarah terbagi dalam 2 masa, yaitu Masa Praaksara dan Masa Aksara.
Kehidupan masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan disebut juga dengan kehidupan masyarakat Indonesia zaman prasejarah. Zaman prasejarah sejak manusia ada sampai manusia mengenal tulisan. Zaman itu merupakan suatu zaman yang sangat panjang dalam sejarah kehidupan manusia. Manusia yang hidup pada zaman prasejarah belum mengenal tulisan. Akibatnya, generasi selanjutnya serta para peneliti tidak mungkin menemukan adanya bukti-bukti tertulis mengenai kehidupan mereka. Mereka hanya meninggalkan benda-benda kebudayaan.Melalui benda-benda ini, para ahli meneliti kehidupan mereka. Para ahli, misalnya, mencoba mengamati secara seksama benda-benda itu dengan cara merekonstruksinya. Kemudian
mereka membuat penafsiran atau perkiraan tentang kehidupan pada masa itu. Meski demikian, karena hasilnya hanya berupa penafsiran atau perkiraan belaka, situasi dan kehidupan seperti apa yang sesungguhnya terjadi tetap tidak tersingkap secara penuh.Namun, bukan berarti bahwa para ahli tidak memberi sumbangan apa-apa.
Bagaimanapun juga mereka telah berusaha agar hasil penelitian mereka bisa sedekat
mungkin menggambarkan kehidupan manusia pada masa itu. Dan memang, benda-benda
itulah yang merupakan satu-satunya bukti yang bisa diteliti.
Secara khusus dalam kehidupan bersama sebagai bangsa, ada dua aspek utama dari
peninggalan masa lalu yang tidak boleh dilupakan. Pertama, peninggalan masa lalu yang
bersifat material yaitu segala benda buatan manusia sebagai perwujudan dari akalnya. Hasilhasil
ini dapat diraba dan dilihat, misalnya benda-benda kebudayaan.
Kedua, peninggalan masa lalu yang bersifat nonmaterial yaitu terdiri atas alam pikiran
dan kumpulan perasaan yang tersusun teratur, misalnya pandangan atau falsafah hidup, citacita,
etos, nilai, norma, dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak bisa dipisah-pisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari
pandangan, etos, atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan
merupakan wujud dari apa yang dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri
untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak dilupakan. Istilah yang sering digunakan
untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer, dan komunikasi dewasa ini memungkinkan
untuk mengarsip peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi
yang akan datang. Dengan demikian, yang diwariskan tidak hanya benda-benda material,
tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun, perkembangan ini tidak terjadi pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya diwariskan secara lisan
dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa lalu pada
masyarakat ini, diantaranya :
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
Bagan Cara Masyarakat Mewariskan Masa Lalu
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia sosial yang pertama sekaligus yang paling
berkesinambungan bagi seseorang. Di sinilah hubungan sosial intim yang langgeng
pertama kali dibangun. Pewarisan oleh keluarga dilakukan secara bertahap, mulai dari
yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang
diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan nonmaterial. Namun yang sering
menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial, seperti pengetahuan
dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa, dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik,
benar, dan diinginkan. Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Norma
mencakup kebiasaan (folkway), adat-istiadat (mores), dan hukum. Bahasa mencakup
bahasa tubuh (gestures) dan bahasa verbal. Keluarga mewariskan semuanya ini melalui
sosialisasi. Di bawah ini, ada dua cara sosialisasi dalam keluarga pada masyarakat
sebelum mengenal tulisan, yaitu :
Adat-istiadat Setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan adat
kebiasaan tersebut diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Cerita dongeng Cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu.
Biasanya generasi tua akan menceritakan dongeng-dongeng kepada generasi yang
lebih muda. Pada cerita dongeng disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang
dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu dipandang tidak baik dan
tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya (yang
diwariskan dari generasi ke generasi), wilayah, identitas, dan berinteraksi dalam suatu
hubungan sosial yang terstruktur. Masing-masing anggota dalam masyarakat saling
membutuhkan, saling mengisi dan saling melengkapi.
Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri tanpa orang
lain. Baik secara langsung maupun tidak langsung, masyarakat memiliki caranya sendirisendiri
untuk mewariskan masa lalu.
Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Peyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara
itu, masyarakat tidak akan pernah lepas dari masa lalunya. Masa lalunya memberikan
suatu gambaran tentang kehidupan masyarakat sehingga bisa dijadikan pedoman hidup.
Mewariskan
Masa Lalu
Melalui Keluarga :
Adat istiadat
keluarga
Cerita dongeng
Melalui Masyarakat :
Adat istiadat masyarakat
Pertunjukan hiburan
Kepercayaan masyarakat
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1. Menurut anda, bagaimana cara masyarakat pra aksara dalam menyampaikan tradisinya ?
Jawab : ……………………………………………………………………………………
2. Jelaskan proses manusia pra aksara dalam menyampaikan tradisinya melalui keluarga?
Jawab : ……………………………………………………………………………………
3. Jelaskan proses manusia pra aksara dalam menyampaikan tradisinya melalui
masyarakat?
Jawab : …………………………………………………………………………………….
4. Berikan 3 contoh tradisi masyarakat pra aksara ?
Jawab : ……………………………………………………………………………………
5. Apakah cerita keluarga yang sering diceritakan oleh orang tua anda termasuk dalam
tradisi masyarakat pra aksara ? Jelaskan jawaban anda !
Jawab : ……………………………………………………………………………………
Seorang sarjana berkebangsaan Belanda, Dr. J.L. Brandes, menemukan 10 pokok
kehidupan masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan atau sebelum masuknya
Hindu-Budha. Salah satu diantaranya adalah pertunjukan wayang. Pertunjukan wayang
dilakukan dengan tujuan mendatangkan roh nenek moyang. Dalam pertunjukan wayang
juga dinyatakan tentang baik-buruk kehidupan yang dilalui oleh masyarakat, bahkan pada
cerita wayang dibahas sebab akibat dari perilaku manusia secara keseluruhan. Pertunjukan
wayang sering mengambil lakon cerita tentang kehidupan seorang manusia dalam
masyarakat, atau membandingkan kehidupan antar masyarakat. Sampai saat ini, seni
wayang masih digemari oleh masyarakat Jawa.
Penelitian seorang sarjana berkebangsaan Perancis, G. Coedes, menyatakan bahwa
masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan atau sebelum masuknya Hindu-Budha
telah memiliki 10 unsur pokok peradaban. Salah satu dari 10 unsur pokok peradaban itu
adalah kepercayaan.
Kepercayaan itu berbentuk animisme, dinamisme dan pemujaan terhadap roh nenek
moyang atau roh leluhur. Contohnya, tugu batu (menhir) yang didirikan oleh masyarakat
sebagai tanda penghormatan kepada roh leluhur atau roh nenek moyang. Tugu batu itu
dikeramatkan oleh masyarakat, bahkan masyarakat menganggap bahwa tugu batu itu
memiliki roh atau jiwa atau kekuatan gaib. Oleh karena itu, secara turun-temurun atau dari
generasi ke generasi mereka tetap melakukan pemujaan terhadap roh nenek moyang atau
roh leluhur melalui tugu batu tersebut. Selain itu terdapat juga benda-benda yang memiliki
kekuatan gaib dalam bentuk senjata atau benda-benda lain.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang
peradaban Masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Budha terdapat 10 unsur
peradaban yang dimiliki di antaranya :
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas
4. Sistem kekerabatan matrilineal
5. Kepercayaan animisme, dinamisme, dan pemujaan roh leluhur
6. Mengenal organisasi pembagian air untuk pertanian (irigasi)
7. Kepandaian membuat barang-barang dari tanah liat seperti gerabah atau tembikar
8. Kepercayaan kepada penguasa gunung
9. Cara pemakaman pada dolmen atau kubur batu
10. Mitologi pertentangan antara dua unsur kosmos
Sedangkan sarjana purbakala Dr. Brandes menyatakan bahwa menjelang masuknya pengaruh
Hindu-Budha atau menjelang kehidupan masyarakat Indonesia mengenal tulisan, telah
memiliki 10 unsur pokok kebudayaan asli Indonesia, yaitu :
1. Bercocok tanam padi( bersawah)
2. Mengenal prinsip dasar permainan wayang, dengan maksud untuk mendatangkan
roh nenek moyang.
3. Mengenal seni gamelan yang terbuat dari perunggu
4. Pandai membatik (tulisan hias)
5. Pola susunan masyarakat macapat, susunan suatu ibukota selalu terdapat tanah
lapang atau alun-alun yang dikelilingi oleh istana (keraton), bangunan tempat
pemujaan atau upacara agama. Sebuah pasar dan sebuah rumah penjara
6. Telah mengenal alat tukar dalam perdagangan
7. Membuat barang-barang dari logam, terutama perunggu
8. Memiliki kemampuan yang tinggi dalam pelayaran (sebagai bangsa bahari)
9. Mengenal pengetahuan astronomi
10. Susunan masyarakat yang teratur
Jadi, berdasarkan sisa-sisa peninggalan yang ditemukan maka dapat diungkapkan bahwa
kehidupan masyarakat nenek moyang Indonesia pada zaman sebelum masuknya pengaruh
Hindu-Budha telah memiliki tingkat kebudayaan yang tinggi.
Animisme adalah suatu kepercayaan yang menyatakan bahwa setiap benda memiliki roh atau jiwa.
Dinamisme merupakan suatu kepercayaan yang menyatakan bahwa setiap benda mempunyai kekuatan gaib.
Monoisme adalah kepercayaan yang menyatakan bahwa ada satu kekuatan yang sangat besar yang berada di luar diri
manusia, yaitu kekuatan Alam Semesta (Tuhan Yang Maha Esa)
Dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa masyarakat bangsa Indonesia pada masa itu adalah :
Masyarakat agraris – religius dengan bercocok tanam padi
Memiliki tingkat peradaban yang tinggi (teknologi perundagian) dan pelayaran
Hidup dalam kelompok berdasarkan asas kehidupan gotong royong musyawarah dan
mufakat
Merupakan masyarakat komunal dengan asas kesejahteraan bersama
Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Sebelum Mengenal Tulisan
Beberapa unsur-unsur kebudayaan masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan atau
sebelum pengaruh Hindu-Budha, antara lain :
a. Sistem Kepercayaan
Sistem kepercayaan dalam masyarakat Indonesia diperkirakan mulai tumbuh pada
masa berburu dan mengumpulkan makanan. Hal ini dibuktikan dengan penemuan
lukisan-lukisan pada dinding-dinding goa di Sulawesi Selatan. Lukisan itu berbentuk
cap tangan merah dengan jari-jari yang direntangkan. Lukisan itu diartikan sebagai
sumber kekuatan atau symbol jari tidak lengkap yang merupakan tanda berkabung dan
penghormatan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan terhadap roh nenek moyang
ini terus berkembang pada masa bercocok tanam hingga masa perundagian. Hal ini
tampak dari makin kompleksnya bentuk upacara-upacara penghormatan, sesaji, dan
penguburan.selain penghormatan terhadap roh nenek moyang, ada juga kepercayaan
terhadap kekuatan alam,.Adanya kepercayaan semacam ini antara lain terungkap
dengan adanya bangunan megalithikum yang dianggap memiliki kekuatan, misalnya
sarkofagus. Corak kepercayaan seperti ini dinamakan dinamisme. Corak kepercayaan
ini mengakibatkan adanya kepercayaan yang bercorak animisme, yang dianggap
unsur-unsur utama alam menyerupai roh.
PERBEDAAN KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
Coba kalian bentuk kelompok yang terdiri dari 4 siswa tiap kelompoknya.
Kemudian diskusikan dengan teman kalian. Apakah perbedaan antara
Kebudayaan dan Peradaban. Untuk menambah bahan diskusi, kalian bisa
menggunakan bahan buku, internet ataupun sumber yang lainnya. Nilaikan
hasil diskusi kalian sebagai nilai performen.
Hasil Diskusi :
……………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………..
b. Sistem Kemasyarakatan
Ketika manusia hidup bercocok tanam dan jumlahnya bertambah besar, sistem
kemasyarakatan mulai tumbuh. Gotong royong dirasakan sebagai kewajiban yang
mendasar dalam menjalani kegiatan hidup, seperti menebang hutan, menangkap ikan,
menebar benih, dan lain-lain. Demi menjaga hidup bersama yang harmonis, manusia
menyadari perlunya aturan-aturan yang perlu disepakati bersama. Agar aturan ini
ditaati, ditentukan seorang pemimpin yang bertugas menjamin terlaksananya
kepentingan bersama.
Sistem kemasyarakatan terus berkembang khususnya pada masa perundagian. Pada
masa ini sistem kemasyarakatan menjadi lebih kompleks. Masyarakat terbagi menjadi
kelompok-kelompok tertentu sesuai dengan bidang keahliannya. Uniknya tugas yang
ditangani membuat masing-masing kelompok memiliki aturan sendiri. Meskipun
demikian, tetap ada aturan umum yang menjamin keharmonisan hubungan masingmasing
kelompok.
c. Pertanian
Sistem persawahan mulai dikenal bangsa Indonesia sejak zaman neoltikum, yakni
sejak manusia menetap secara permanen. Perkiraan ini sangat logis mengingat proses
bersawah yang cukup lama mengharuskan manusia menetap di suatu tempat dengan
waktu relatif lama. Kehidupan gotong royong teraktualisasikan dalam sistem
persawahan ini. Semangat gotong royong dalam sistem persawahan terlihat dalam tata
pengaturan air dan tanggul. Pada masa perundagian, kemampuan bersawah semakin
berkembang mengingat sudah adanya spesialisasi pekerjaan dalam masyarakat.
d. Kemampuan Berlayar
Kemampuan berlayar sudah dialami cukup lama oleh bangsa Indonesia. Kemamapuan
berlayar ini terus berkembang di tanah yang baru, mengingat kondisi geografis
Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau. Kemampuan berlayar ini selanjutnya menjadi
dasar dari kemampuan berdagang, itulah sebabnya, sejak awal masehi, bangsa
Indonesia sudah mulai berkiprah dalam jalur pelayaran perdagangan internasional.
e. Ilmu Pengetahuan
Sebelum pengaruh Hindu-Budha, masyarakat Indonesia telah mengenal ilmu
pengetahuan dan teknologi. Juga mengenal ilmu astronomi (ilmu perbintangan)
sebagai petunjuk arah dalam pelayaran atau sebagai petunjuk waktu dalam bidang
pertanian. Oleh karena itu, mereka telah dapat mengetahui secara teratur waktu
bercocok tanam, panen, atau saat yang tepat untuk berlayar dan menangkap ikan.
f. Organisasi Sosial
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan dapat hidup sendiri tanpa kelompok
masyarakatnya. Hubungan masyarakat dalam suatu kelompok sukunya sangat erat.
Pola kerjasama dalam hidup bergotong royong dalam suatu kelompok suku sudah
terjalin dengan baik.
g. Teknologi
Sejak masa prasejarah, masyarakat Indonesia telah mengenal teknik pengecoran
logam. Masyarakat juga telah mengenal teknik pembuatan perahu bercadik.
Pembuatan perahu bercadik ini sesuai dengan kondisi alam Indonesia yang terdiri dari
berbagai pulau besar dan kecil yang dihubungkan oleh lautan. Perahu bercadik itu
dapat digunakan sebagai sarana transportasi dan sarana dalam perdagangan.
h. Sistem Ekonomi
Masyarakat pada setiap daerah tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya.
Untuk itu, mereka menjadi hubungan perdagangan dengan daerah-daerah lainnya.
Hubungan perdagangan yang mereka kenal pada saat itu adalah sistem barter, yaitu
pertukaran barang dengan barang.
i. Kesenian
Masyarakat prasejarah telah mengenal kesenian sebagai hiburan untuk mengisi waktu
senggang. Waktu senggang itulah yang mereka pergunakan untuk mewujudkan dan
menyalurkan jiwa seni mereka seperti seni membuat batik, seni membuat gamelan,
seni wayang dan lain-lain. Namun, seni wayang biasanya dipertunjukan setelah panen
dengan lakon cerita tentang kehidupan alam sekitar mereka.
A. Masa Pra Aksara
Pada masyarakat yang belum mengenal tulisan (illiterate), pewarisan ingatan tentang
peristiwa masa lampau dilakukan melalui tradisi lisan dari generasi ke generasi. Setiap
generasi biasanya, selain mewarisi ingatan masa lampau dari generasi sebelumnya, juga
mewariskan pengetahuan tersebut kepada generasi berikutnya. Tradisi lisan dapat
dianggap sebagai sebuah kesaksian sejarah yang sangat berguna bagi penulisan sejarah.
Sering kali sebuah tradisi lisan mengisahkan pengalaman masa lampau jauh ke
belakang di mulai sejak adanya manusia pertama sampai terciptanya suatu kolektif yang
di kenal sebagai masyarakat ataupun suku bangsa. Tradisi lisan merupakan sumber sejarah
yang merekam masa lampau. Tradisi lisan juga mengandung kejadian nilai-nilai, moral,
keagamaan, adat-istiadat, cerita-cerita khayal, peribahasa, nyanyian, mantra dan
sebagainya.
Karya dalam tradisi lisan biasanya dikenal sebagai bagian folklor. Pengungkapan
tradisi lisan sering kali digunakan secara lugas dalam bentuk pepatah, tembang, mitos,
legenda, dongeng dan diwariskan sebagai milik bersama serta sebagai simbol identitas
bersama.Tradisi lisan dalam bentuk mitos, legenda atau dongeng melukiskan kondisi fakta
mental (mentifact) dari masyarakat pendukungnya. Tradisi lisan sebagai ingatan kolektif
sering kali disalin dalam bentuk tulisan. Selanjutnya kalian dapat memahami tradisi
masyarakat sebelum mengenal tulisan (pra aksara) hingga mengenal aksara (masa aksara)
melalui tulisan berikut ini yang dimulai dari Folklor.
a. Folklor
Kata folklor berasal dari bahasa Inggris yaitu folklore, yang berasal dari dua kata dasar
yakni folk dan lore. Menurut Alan Dundes, folk adalah sekelompok orang yang
memiliki ciri-ciri pengenalan fisik, sosial, dan kebudayaan yang sama sehingga
mereka dapat dibedakan dari kelompok yang lain. Ciri-ciri itu meliputi kesamaan
warna kulit, bentuk rambut, mata pencaharian, bahasa, taraf pendidikan dan agama.
Kata Lore menunjuk pada tradisi folk, yaitu sebagian kebudayaan yang diwariskan
secara lisan atau pengingat (mnemonic device). Folklore adalah bagian dari
kebudayaan yang disebarkan dan diwariskan secara tradisional, baik dalam bentuk
lisan maupun contoh yang disertai dengan alat bantu pengingat. Secara keseluruhan
Folklore merupakan istilah umum untuk aspek material, spiritual, dan verbal dari
suatu kebudayaan yang disampaikan secara oral melalui pengamatan maupun
peniruan.
Ciri – ciri folklor :
Penyebaran dan pewarisan secara lisan.
Bersifat tradisional. Sistem penyebarannya relatif tetap.
Ada dalam versi yang berbeda, karena penyampaian secara lisan memungkinkan
adanya perubahan di dalamnya.
Bersifat anonim, karena penciptanya tidak diketahui lagi.
Biasanya mempunyai rumus atau berpola.
Memiliki suatu fungsi dalam kehidupan bermasyarakat.
Bersifat pralogis, karena logikanya sendiri tidak sesuai dengan logika umum.
Menjadi milik bersama (colective) masyarakat tertentu.
Pada umumnya bersifat lugu atau polos.
Fungsi folklor :
Sebagai sistem proyeksi, yakni sebagai alat pencerminan angan – angan suatu
kelompok.
Sebagai alat pengesahan pranata – pranata dan lembaga – lembaga kebudayaan.
Sebagai alat pendidikan anak – anak.
Sebagai alat pemaksa dan penggagas norma – norma agar masyarakat selalu
mematuhinya.
Tujuh unsur kebudayaan universal :
1) Sistem mata pencaharian hidup (ekonomi).
2) Sistem perlengkapan dan peralatan hidup (teknologi).
3) Sistem kemasyarakatan.
4) Bahasa.
5) Kesenian.
6) Sistem pengetahuan.
7) Sistem religi.
Menurut Koentjaraningrat setiap unsur kebudayaan universal tersebut mempunyai
tiga wujud, yaitu:
1) Wujud sistem budaya.
2) Wujud sistem sosial.
3) Wujud kebudayaan fisik.
Jan Harold Brunvand (ahli folklor Amerika Serikat) membagi folklor ke dalam tiga
kelompok besar, yaitu:
1. Folklor Lisan.
Dikenal juga dengan fakta mental (mentifact) yang meliputi :
a. Bahasa rakyat.
b. Ungkapan tradisional.
c. Pertanyaan tradisional.
d. Sajak dan puisi rakyat.
e. Cerita prosa rakyat.
Mite (myth).
Legenda (legend).
Dongeng (folktale).
f. Nyanyian rakyat.
2. Folklor Sebagian Lisan.
Dikenal juga sebagai fakta sosial (sosiofact) yang meliputi :
a. Kepercayaan dan takhayul.
b. Permainan dan hibuaran rakyat.
c. Teater rakyat.
d. Tari rakyat.
e. Adat kebiasaan.
f. Upacara tradisional.
g. Pesta rakyat tradisional.
3. Folklor Bukan Lisan.
Dikenal juga sebagai artefak (artifact) yang meliputi :
a. Arsitektur rakyat.
b. Kerajinan tangan rakyat.
c. Pakaian rakyat.
d. Obat – obatan rakyat.
e. Alat musik tradisional.
f. Peralatan dan senjata khas tradisional.
g. Makanan dan minuman khas daerah.
h. Gerak isyarat tradisional.
a. Mitos.
Mitos ada cerita prosa rakyat yang tokohnya para dewa atau makhluk setengah
dewa yang terjadi di dunia lain (khayal) pada masa lampau dan dianggap benar-benar
terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya.
Selain berasal dari Indonesia, ada pula yang berasal dari luar negeri. Mitos yang
berasal dari luar negeri pada umumnya sudah mengalami pengolahan lebih lanjut
sehingga tidak terasa asing lagi.
Tradisi Masa Pra Aksara & Aksara
36 LKS Sejarah Kelas 1 (Xa) SMA / MA ‘06
Mitos di Indonesia biasanya menceritakan terjadinya alam semesta (cosmogany),
trjadinya susunan para dewa, dunia dewata (pantheon), dan sebagainya.
b. Legenda.
Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh empunya cerita sebgai suatu
yang benar-benar terjadi. Legenda sering kali dipandang sebagai sejarah kolektif (folk
history).
Jan Harold Brunvand menggolongkan legenda menjadi empat kelompok, yaitu:
1. Legenda Keagamaan
Legenda keagamaan adalah legenda orang orang yang dianggap suci atau saleh.
Cerita-cerita tersebut dikenal sebagai hagiografi urgent of the saint yang berarti
cerita mengenai orang-orang suci. Di Jawa hagiografi menceritakan tentang
riwayat hidup para wali penyebar Islam pada masa yang paling awal.
Gunung Semeru. Dalam mitos dianggap sebagai puncak Mahameru yang dipindahkan dari
India ke pulau Jawa
Salah satu contohnya adalah legenda wali sembilan (wali songo) Legenda tentang
mereka mudah dikenali sebab makam-makamnya diziarahi pada peringatan
kematianya (haul) yang disebut keramat atau punden
2. Legenda Alam Gaib.
Legenda alam gaib biasanya berbentuk kisah yang dianggap benar-benar terjadi
dan pernah dialami seseorang. Fungsinya adalah untuk meneguhkan kebenaran
”takhayul” atau kepercayaan rakyat.
Legenda semacam ini biasanya terbentuk kisah yang benar-benar terjadi dan
pernah dialami seseorang, legenda semacam ini adalah untuk meneguhkan
kebenaran “takhayul” atau kepercayaan rakyat, contoh legenda ini yaitu
kepercayaan terhadap adanya hantu, genderuwo, dan sundel bolong
3. Legenda Perseorangan.
Legenda perseorangan adalah cerita mengenai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap
benar-benar terjadi. Di Indonesia legenda semacam ini banyak sekali. Di Jawa
Timur legenda yang paling terkenal adalah legenda tokoh Panji.
4. Legenda Setempat.
Legenda setempat adalah cerita yang berhubungan dengan suatu
tempat,nama tempat dan bentuk topografi, yaitu bentuk permukaan suatu tempat,
berbukit-bukit, berjurang dan sebagainya.Legenda setempat yang berhubungan
dengan suatu tempat misalnya legenda Kuningan.
Buatlah makalah mengenai Tradisi Pra Aksara Masyarakat Indonesia
Makalah tersebut mengupas tradisi Indonesia masa pra aksara. Kalian
dapat mencari bahan makalah dari beberapa leteratur perpustakaan dan
internet. Apabila kesulitan tanyakan kepada Guru Sejarah kalian.
Selamat Bekerja.
Gambar rekaan wali songo sebagai tokoh legenda
keagamaan
c. Dongeng.
Dongeng adalah cerita pendek kolektif kesusatraan lisan. Cerita prosa rakyat yang
tidak dianggap benar-benar terjadi. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan,
walaupun banyak juga yang melukiskan kebenaran, berisikan pelajaran (moral), atau
bahkan sindiran.
Dongeng terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Dongeng Binatang
Dongeng binatang adalah dongeng yang ditokohi oleh binatang, baik binatang
peliharaan maupun binatang liar.
Bentuk khusus dongeng binatang adalah fabel, yaitu dongeng binatang yang
mengandung pesan moral.
2. Dongeng Biasa
Dongeng biasa adalah dongeng yang ditokohi oleh manusia dan biasanya adalah
kisah duka seseorang. Di Indonesia dongeng biasa yang populer adalah yang
bertipe “cinderella” yaitu seorang wanita yang tak ada harapan (unpromissing
heroin). Dongeng biasa yang bertipe cinderella ini bersifat universal karena
tersebar ke segala penjuru dunia. Motif-motif dalam dongeng, misalnya : ibu tiri
yang kejam; tokoh wanita yang disiksa oleh kakak-kakak dan ibu tirinya; penolong
gaib; bertemu dengan pangeran; pembuktian identitas; menikah dengan pangeran.
d. Upacara Adat
Upacara yang berkembang di masyrakat biasanya didasari oleh adanya
keyakinan agama, ataupun kepercayaan mereka. Dimaksudkan untuk mendapatkan
kemurahan hati para dewa dan untuk menghindarkan diri dari kemarahan para dewa
yang sering kali diwujudkan dengan berbagai malapetaka dan bencana alam.
Adakalanya upacara itu terkait dengan legenda yang berkembang dikalangan
masyarakatnya tentang asal usul keturunan mereka sehingga upacara itu juga sebagai
alat legitimasi tentang keberadaan mereka seperti yang tertuang dalam cerita
rakyat.Upacara Adat secara umum terdiri dari :
Upacara pemujaan terhadap roh nenek moyang/roh leluhur
Upacara yang berhubungan dengan kehidupan manusia, seperti : upacara sebelum
kelahiran, upacara kelahiran, dan upacara perkawinan
Upacara yang berhubungan dengan kematian, seperti : upacara 7 hari, upacara 40
hari, dll
Upacara yang berhubungan dengan alam semesta, seperti : upacara meminta
hujan, upacara panen, nyadran, dll
DONGENG
DONGENG
BINATANG
DONGENG
BIASA
Tradisi Masa Pra Aksara & Aksara
Modul Sejarah Kelas 1 (Xa) SMA / MA ‘06 39
e. Nyanyian Rakyat (folksongs)
Nyanyian rakyat adalah salah satu bentuk folklor yang terdiri dari kata-kata dan
lagu. Beredar secara lisan diantara masyrakat tertentu dan berbentuk tradisional serta
memiliki variasi. Kata–kata dan lagu merupakan satu bentuk kesatuan yang tak
terpisahkan. Tetapi, teks yang sama tidak selalu dinyanyikan dengan lagu yang sama.
Sebaliknya, lagu yang sama sering dipergunakan untuk menyanyikan beberapa teks
nyanyian rakyat yang berbeda. Perbedaan nyanyian rakyat dengan nyanyian pop dan
klasik, yaitu:
1. Bentuk dan isi nyanyian rakyat mudah berubah–ubah.
2. tempat peredaran nyanyian rakyat lebih luas.
3. umur nyanyian rakyat lebih panjang dari pada nyanyian pop.
4. penyebaran nyanyian rakyat dilakukan secara lisan.
Nyanyian rakyat berfungsi sebagai :
a. Pelipur lara
b. Pembangkit semangat
c. Memelihara sejarah setempat
d. Protes sosial terhadap ketidakadilan dalam masyarakat, negara bahkan dunia
MENGENAL TRADISI PRA AKSARA
Setelah membaca materi mengenai Tradisi masyarakat sebelum mengenal
tulisan (Pra Aksara), maka kalian telah tahu betapa kaya dan beragamnya
tradisi masyarakat Indonesia. Carilah melalui beberapa sumber buku, internet,
oral history mengenai contoh dari tradisi Pra Aksara. Kerjakan tugas itu dalam
tabel yang tersedia dibawah ini.
No Tradisi Pra Aksara Contoh Keterangan
1 Folklor
2 Mitos
3 Legenda
4 Dongeng
5 Upacara Adat
6 Nyanyain Rakyat
Kesimpulan
……………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………..
2. Masa Aksara.
a. Munculnya Tradisi Tulisan di Indonesia
Sebuah naskah kuno yang dapat menghubungkan antara tradisi lisan dengan tradisi
tulisan adalah tentang asal-usul abjad Jawa yang lebih dikenal dengan Legenda Aji
Saka. Beberapa ahli memiliki kesimpulan yang hampir sama, bahwa legenda Aji Saka
ini memiliki hubungan dengan penggunaan kalender Saka yang digunakan di Jawa
sebelum kalender Islam dan kalender Jawa diperkenalkan oleh Sultan Agung pada
tahun 1633 M. Prasasti tertua yang ditemukan di Nusantara berasal dari abad ke -5
masehi, tarumanegara.namun, keduanya masih menggunakan bahasa sansakerta dan
huruf pallawa.
Prasasti dinoyo dari Malang Jawa Timur yang berangka tahun 760 masehi. Sedangkan
kitab sastra kakawin Ramayana yang merupakan epos tertua menurut Stutterheim baru
ditulis akhir abad ke-9 Masehi.
b. Rekaman Tertulis Dalam Tradisi Sejarah Masyarakat Berbagai Daerah di
Indonesia.
Cerita-cerita dari berbagai daerah dapat memberi petunjuk ke arah fakta-fakta sejarah
dari suatu suku bangsa. Setelah suku bangsa yang bersangkutan mengenal tulisan
tradisional dan mempunyai suatu kesusastraan tradisional, maka petunjuk ke arah
fakta-fakta sejarah itu semakin banyak dan semakin jelas. Terdapat ribuan naskahnaskah
hasil karya kesusastraan tradisional yang sampai pada kita sekarang. Naskahnaskah
yang banyak dikenal dalam tradisi tulis berupa : kakawin, serat, babad,
piwulang, primbon, suluk, tembang, dongeng, dan sebagainya. Karya-karya itu
menurut James Dananjaya dapat digolongkan sebagai folklor yang dapat digunakan
sebagai sumber penulisan sejarah.
MASA AKSARA MUNCULNYA TRADISI TULISAN
REKAMAN TERTULIS PERKEMBANGAN PENULISAN SEJARAH REKAMAN TERTULIS
PRASASTI KITAB KUNO
1. Prasasti.
Prasasti merupakan peninggalan tertulis yang dipahatkan pada batu atau
logam. Ada sekitar 3000 prasasti telah ditemukan yang berasal dari zaman
Indonesia klasik. Prasasti merupakan dokumen resmi yang dikeluarkan oleh raja
atau pejabat tinggi kerajaan.
Prasasti-prasasti ini pada umumnya mempunyai bentuk dan susunan yang
hampir serupa, yaitu :diawali dengan uraian pembebasan tanah disertai dengan
angka tahun, batas serta ukuran tanah yang dibebaskan, daftar orang-orang yang
diserahi melaksanakan tugas, hadiah-hadiah yang disediakan untuk keselamatan,
selanjutnya upacara-upacara yang dilakukan dan akhirnya kutukan-kutukan
terhadap mereka yang tidak mentaati apa yang ditetapkan oleh raja.
Pada abad ke-4 sampai dengan ke-8 prasasti di Nusantara menggunakan huruf
pallawa dan bahasa sansakerta, prasasti-prasasti tersebut biasa ditulis dalam bentuk
syair dengan menggunakan kaidah-kaidah dari India.
Prasasti-prasasti yupa yang dikeluarkan oleh raja mulawarman di Kutai,
kalimantan timur, menunjukan proses penghinduan. Akan tetapi, di Sumatra
prasasti-prasasti Sriwijaya sudah ditulis dengan bahasa melayu kuno. Huruf
pallawa di Indonesia berubah menjadi huruf Kawi (Jawa kuno).bentuk huruf atau
simbol-simbol yang digunakan dalam huruf Kawi merupakan bentuk khas Jawa.
PRASASTI
BAHASA
SANSEKERTA
BAHASA
JAWA KUNO
BAHASA
MELAYU KUNO
BAHASA
BALI KUNO
Perkembangan bentuk penulisan (huruf) di Nusantara
Pada umumnya prasasti berisi tentang :
Penghormatan kepada dewa.
Angka tahun dan penanggalan.
Menyebut nama raja.
Perintah kepada pegawai tinggi.
Penetapan daerah sima (daerah bebas pajak).
Sambhada (sebab musabab suatu daerah dijadikan daerah sima).
Para saksi.
Desa perbatasan daerah sima (wanua tpisring)
Hadiah yang diberikan dari daerah sima kepada raja, pendeta, dan para saksi.
Jalannya upacara.
Tontonan yang diadakan.
Kutukan atau sumpah serapah kepada yang melanggar peraturan.
Berdasarkan bahasa dan tulisan yang dipergunakan, prasasti di Indonesia dapat
dibagi sebagai berikut:
a. Prasasti berbahasa Sansekerta.
Prasasti yang menggunkan bahasa sansekerta. Digunakan oleh kerjaan dari
abad ke-5 sampai ke-9.
Menggunakan tiga jenis huruf, yaitu:
1) Huruf Pallawa.
2) Huruf Pra – Nagari atau huruf Siddham.
3) Huruf Jawa kuno (kawi)
b. Prasasti berbahasa Jawa Kuno.
Prasasti yang menggunakan bahasa Jawa Kuno. Dipakai pada abad ke-10.
Menggunakan dua jenis huruf, yaitu:
1) Huruf Jawa kuno.
2) Huruf Pra – Nagari (Siddham).
c. Prasasti berbahasa Melayu Kuno.
Prasasti yang menggunakan bahasa Melayu Kuno.
d. Prasasti berbahasa Bali Kuno.
Prasasti yang menggunakan bahasa Bali Kuno, merupakan peninggalan
kerajaan di Bali.
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1. Jelaskan yang dimaksud folklore bersifat pralogis ?
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
2. Apa arti kata folk menurut Alan Dundes ?
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
Tradisi Masa Pra Aksara & Aksara
Modul Sejarah Kelas 1 (Xa) SMA / MA ‘06 43
3. Prasasti apa yang dipakai untuk memperingati keberhasilan Raja Purnawarman ?
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
4. Sebutkan 3 wujud unsur kebudayaan universal menurut Koenjaraningrat !
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
5. Kitab apa yang menceritakan tentang perjalanan Raden Wijaya ?
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
2. Kitab Kuno
Kitab merupakan sebuah karya sastra para pujangga pada masa lampau yang dapat
dijadikan petunjuk untuk menyingkap suatu peristiwa sejarah. Kerajaan-kerajaan besar
di masa lampau memberikan kedudukan yang istimewa kepada para pujangga. Namun
tulisan-tulisan para pujangga itu tidak terlepas dari pengaruh kekuasaan, sehingga
tulisan itu seringkali tidak netral. Kitab Kuno di Indonesia dapat dibedakan menjadi 2
yaitu Zaman Hindu-Budha dan Zaman Islam.
1) Zaman Hindu – Budha.
Pada zaman kerajaan Hindu – Budha berkembang di Indonesia, kesusastraan
di bagi menjadi:
Zaman Mataram (abad ke – 9 dan ke – 10).
Zaman Kediri (abad ke – 11 dan ke – 12).
Zaman Majapahit I (abad ke – 14), dengan bahasa jawa kuno.
Zaman Majapahit II (abad ke – 15 dan ke – 16), dengan bahasa Jawa
Tengahan. Sebagian berkembang di Bali.
Hasil – hasil kesustraan zaman Indonesia klasik ditulis dalam bentuk gancaran
(prosa) dan tembang (syair).
KITAB
KUNO
ZAMAN
HINDU – BUDHA
ZAMAN
ISLAM
Tradisi Masa Pra Aksara & Aksara
44 LKS Sejarah Kelas 1 (Xa) SMA / MA ‘06
Ditinjau dari segi isi, maka kitab – kitab kuno dari zaman Hindu – Budha
dapat dibagi menjadi sebagai berikut:
Tutur atau kitab keagamaan.
Sastra atau kitab hukum, termasuk di dalamnya kitab – kitab, sasana yang
berisi peraturan – peraturan untuk golongan masyarakat tertentu.
Wiracarita atau cerita kepahlawanan.
Kitab sejarah.
Hasil–hasil kesusastraan dari zaman Majapahit yang dimaksud sebagai kitab
sejarah selain kitab sastra adalah sebagai berikut :
a. Nagarakertagama.
Kitab ini mempunyai peran besar dalam penulisan sejarah Indonesia. Kitab
ini menguraikan sejarah kerajaan Singosari dan Majapahit.
b. Pararaton.
Diperkirakan kitab ini berasal dari tradisi lisan sehingga tidak ditemukan
nama pengarangnya.
c. Sundayana.
Kitab ini menceritakan nasib raja Sunda, Sri Baduga Maharaja yang datang
ke Majapahit untuk mengantarkan putrinya.
d. Panji Wijayakrama.
Kitab ini menceritakan tentang riwayat Raden Wijaya sampai dengan
menjadi raja Majapahit.
e. Ranggalawe.
Mengisahkan tentang pembrontakan Ranggalawe dari Tuban terhadap raja
Jayanegara.
f. Sorandaka.
Mengisahkan pemberontakan Sora terhadap raja Jayanegara.
g. Pamancangah.
Mengesahkan sejarah para Dewa Agung dari kerajaan Gelgel (Bali).
h. Usana Jawa.
Menceritakan penaklukan Bali oleh Gajah Mada dan Arya Damar.
i. Usana Bali.
Menceritakan kekacauan di Bali disebabkan mengganasnya seorang
raksasa bernama Maya Danawa.
2) Zaman Islam
Kesusastran zaman Islam banyak berkembang di daerah Selat Malaka dan
Jawa. Beberapa contoh Kitab Kuno Zaman Islam diantaranya, yaitu :
Hikayat.
Karya sastra yang isinya beraneka ragam. Pada hakekatnya Hikayat adalah
cerita dongeng belaka. Banyak bersifat supranatural, seperti : Hikayat Raja
Pasai dan Hikayat Silsilah Perak.
Babad, diantara beberapa Kitab Kuno yang dapat dikatakan sebagai Babad
yaitu :
Hikayat Raja Pasai
Melihat isinya kitab ini digolongkan sebagai Babad karena kitab ini
dimaksudkan sebagai sejarah tradisional. Kitab ini berisi tentang sejarah
Kerajaan Pasai dari awal berdiri hingga ditaklukkan Kerajaan Majapahit.
Tradisi Masa Pra Aksara & Aksara
Modul Sejarah Kelas 1 (Xa) SMA / MA ‘06 45
Sejarah Melayu.
Kitab ini ditulis Bendhara Tun Muhammad, Patih Kerajaan Johar, atas
perintah dari Raja Abdullah. Kitab ini dimaksudkan untuk sejarah.
Hikayat Hasanuddin.
Hikayat ini disebut juga Daftar Sejarah Cirebon dan Kitab Silsilah Segala
Maulana di tanah Jawa. Kitab ini merupakan saduran dari Kitab Banten
Rante-rante mengisahkan Parawali di Jawa serta keturunan mereka.
c. Perkembangan Penulisan Sejarah di Indonesia.
Historiografi (penulisan sejarah) Indonesia dibagi dalam tiga jenis, antara lain sebagai
berikut.
Historiografi Tradisional
1) Historiografi Tradisional Kuno
Historiografi tradisional kuno mempunyai cirri-ciri sebagai berikut
a) Merupakan hasil terjemahan kebudayaan Hindu
b) Bersifat religiomagis
c) Bersifat keraton sentries
d) Untuk menaikkan martabat kasta brahmana
2) Historiografi Tradisional Tengah
Histiriografi tradisional tengah mempunyai cirri-ciri sebagai berikut.
a) Peristiwa terjadi di luar keraton
b) Bersifat etnosentris, berbentuk khas Jawa
c) Bersifat naratif konsepsional
d) Bersifat nonofficial
3) Historiografi Tradisional Baru
Historiografi tradisional baru mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a) Unsur-unsurnya bergaya Islam Jawa (mitologis)
b) Bersifat kronologi
c) Bersifat etnosentris
d) Bersifat feodalistik
PERKEMBANGAN
PENULISAN
SEJARAH
HISTORIOGRAFI
TRADISIONAL
HISTORIOGRAFI
KOLONIAL
HISTORIOGRAFI
MODERN
HISTORIOGRAFI
NASIONAL
Tradisi Masa Pra Aksara & Aksara
46 LKS Sejarah Kelas 1 (Xa) SMA / MA ‘06
Historiografi Kolonial
Historiografi kolonial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1) Sudut pandangnya Eropasentris atau Nerlandosentris
2) Isinya tentang kejadian-kejadian di Belanda
3) Tokoh-tokoh sejarahnya merupakan orang-orang Belanda
4) Orang-orang Indonesia hanya dianggap sebagai objek sejarah
Historiografi ini pada saat Indonesia berada di bawah pemerintahan colonial
sehingga penulisan sejarah digunakan untuk kepentingan penjajah. Tokoh-tokoh
penulis Belanda tentang sejarah Indonesia antara lain J.J. Meinsma, A. Pompe,
Stepel, dan De Graaf.
Historiografi Nasional
1) Seminar Sejarah Nasional I
Seminar ini diselenggarakan pada tahun 1957 di Yogyakarta, karena
melihat pentingnya penyusunan Sejarah Nasional Indonesia. Muhammad
Yamin dan Soedjatmiko mengemukakan perlu adanya penggantian sudut
pandang sejarah. Hal tersebut diperjelas oleh Sartono Kartodirdjo tentang
metodologi penulisan Sejarah Nasional Indonesia.
2) Seminar Sejarah Nasional II
Seminar ini juga diselenggarakan di Yogyakarta pada tahun 1970. pada
waktu itu Sartono Kartodirdjo kembali memberikan pendapatnya tentang
ciri-ciri historiografi nasional Indonesia.
Ciri-ciri historiografi nasional Indonesia menurut Sartono Kartodirdjo
antara lain sebagai berikut.
a) Memperhatikan berbagai aspek kehidupan masyarakat di Indonesia
b) Menggunakan pendekatan dari berbagai ilmu
c) Menerapkan sejarah analitis
d) Tidak mengabaikan sejarah lokal
HISTORIOGRAFI
Carilah beberapa karya sejarah di perpustakaan atau Balai Arsip.
Klasifikasikan hasil temuan kalian kedalam jenis-jenis historiografi yang
materinya telah kalian baca. Apabila kesulitan mintalah bantuan pegawai
perpustakaan atau Balai Arsip. Nilaikan karyamu kepada guru sebagai nilai
Tugas.
A. Pilihlah jawaban yang paling benar !
1. Tradisi lisan masyarakat Indonesia mengenal akan banyak hal salah satunya seperti
dongeng, mitos dan legenda. Cerita yang membahas sebab akibat dari perilaku manusia
secara keseluruhan disebut cerita….
a. Dongeng
b. Folklor
c. Legenda
d. Wayang
e. Mitos
2. Salah satu mitos terkenal yaitu Nyi Roro Kidul. Cerita yang menyisipkan pesan-pesan
mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan adalah cerita….
a. Legenda
b. Dongeng
c. Folklor
d. Mitos
e. Wayang
3. Kebudayaan adalah hasil karya cipta, rasa dan karsa manusia yang diperoleh dari proses
belajar. Seorang sarjana berkebangsaan Belanda yang menemukan 10 pokok kebudayaan
masyarakat Indonesia pada zaman prasejarah adalah….
a. Coedes
b. Dr. J.L. Brandes
c. Koenjaraningrat
d. Jan Harold Brunvand
e. James Danandjaya
4. Perhatikan beberapa hal dibawah ini :
1) kebiasaan (folkways)
2) adat istiadat (mores)
3) hukum
4) bahasa tubuh
5) bahasa verbal
6) paradikma
Yang tercakup dalam norma adalah nomor….
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 2, 3, dan 6
d. 3, 4 dan 6
e. 4 dan 5
5. Perhatikan beberapa hal dibawah ini :
1) kebiasaan
2) adat istiadat
3) hukum
4) bahasa tubuh
5) bahasa verbal
6) paradikma
Tradisi Masa Pra Aksara & Aksara
48 LKS Sejarah Kelas 1 (Xa) SMA / MA ‘06
Yang tercakup dalam bahasa adalah nomor….
a. 1, 2, dan 3.
b. 1, 2, dan 4
c. 2, 3, dan 6
d. 3 dan 4
e. 4 dan 5
6. Pada zaman prasejarah, manusia membuat gerabah. Sekarangpun, gerabah masih banyak
digunakan oleh masyarakat Indonesia. Apakah kesimpulan tentang cara pewarisan
keahlian pembuatan gerabah itu dari manusia purba sampai kepada manusia sekarang….
a. Dengan memberi contoh
b. Melalui benda-benda peninggalannya
c. Melalui praktik langsung
d. Secara lisan
e. Dengan dokumen
7. Perhatikan pernyataan di bawah ini !
1) ada unsur-unsur suci
2) ditokohi manusia setengah dewa
3) terjadi di dunia seperti yang kita huni
4) terjadi pada waktu yang sangat lampau
Manakah yang merupakan ciri-ciri mite (mitos)….
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 1, 3, dan 4
e. Semua benar
8. Penulisan akhir sebuah sejarah disebut Historiografi. Salah satu ciri dari historiografi
tradisional tengah adalah bersifat….
a. Keratonsentris
b. Religiomagis
c. Feodalistik
d. Mitologis
e. Etnosentris
9. Historiografi kolonial dikenal karenadihasilkan pada zaman penjajahan bangsa asing di
Indonesia. Salah satu ciri-ciri historiografi kolonial adalah….
a. Menggunakan multidimen
b. Menetapkan sejarah analisis
c. Memperhatikan aspek-aspek kehidupan masyarakat Indonesia
d. Tentang kedatangan Belanda ke Indonesia
e. Ditulis oleh tokoh-tokoh seperti Kern, Stutterheim, dan A Pompe
10. Salah satu contoh historiografi adalah Prasasti. Prasati Mulawarman merupakan tradisi
tertulis yang dipengaruhi oleh kebudayaan ….
a. Islam
b. Prasejarah
c. Kolonial
d. Hindu-Budha
e. Kemerdekaan
Tradisi Masa Pra Aksara & Aksara
Modul Sejarah Kelas 1 (Xa) SMA / MA ‘06 49
B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1. Sejak kapan sistem persawahan mulai di kenal Indonesia ?
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
2. Bahasa yang tersebar di wilayah Indonesia dalam satu rumpun bahasa ?
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
3. Sebutkan contoh upacara tradisional yang dilakukan secara turun temurun pada
masyarakat ?
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
4. Sebutkan 5 kitab yang telah muncul pada masa kerajaan Hindu-Budha !
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
5. Kitab apa yang menceritakan tentang peristiwa Bubat ?
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
6. Apa yang dilakukan oleh para ahli untuk memperoleh gambaran kehidupan manusia pada
masa pra-aksara ?
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
7. Sebutkan 5 contoh prasasti yang ada di wilayah Indonesia !
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
8. Sebutkan 5 unsur peradaban masyarakat Indonesia berdasarkan penelitian Coedes !
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
9. Kitab apa yang menceritakan tentang pemberontakan yang dilakukan Sora dan
Ranggalawe ?
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
10. Prasasti apa yang dipakai dalam rangka upacara penghormatan pemberian hadiah kepada
para pendeta ?
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
Tradisi Masa Pra Aksara & Aksara
C. Pilihlah satu jawaban yang tepat !
1. Folklore adalah salah satu contoh hasil tradisi lisan masyarakat pra aksara. Berikut ini
yang bukan merupakan folklore lisan adalah…………
a. Bahasa
b. Teka-teki
c. Permainan rakyat
d. Puisi
e. Cerita rakyat
2. Contoh tradisi lisan pada masyarakat pra aksara adalah legenda, mitos, dongeng, cerita
rakyat dan sebagainya. Prosa rakyat yang dianggap sebagai suatu kejadian yang sungguhsungguh
pernah terjadi disebut….
a. Legenda
b. Mitos
c. Dongeng
d. Cerita rakyat
e. Mitologi
3. Dongeng merupakan contoh tradisi lisan. Dongeng Tangkuban Perahu merupakan
dongeng yang berasal dari daerah….
a. Kalimantan Barat
b. Sumatra Barat
c. Jawa Barat
d. Jawa Tengah
e. Jawa Timur
4. Legenda banyak bercerita sebagian besar tentang asal daerah atau keberadaan tokoh
sentral. Dibawah ini yang bukan merupakan legenda adalah………
a. Tangkuban Perahu
b. Roro Mendut
c. Danau Toba
d. Jaka tingkir
e. Sangkuriang
5. Dari beberapa pernyataan dibawah ini yang bukan merupakan profil mengenai tradisi lisan
masyarakat pra aksara adalah……..
a. Legenda Kuningan berasal dari Jawa Timur
b. Cerita rakyat merupakan folklore sebagian lisan
c. Bahasa yang digunakan dalam folklore lisan adalah bahasa rakyat
d. Cerita Calon Arang merupakan legenda keagamaan
e. Cerita Wali Songo merupakan mitos
6. Tradisi masyarakat di Indonesia dapat dibagi menjadi 2 yaitu tradisi pra aksara dan tradisi
aksara. Di bawah ini yang merupakan tradisi masyarakat Indonesia masa aksara adalah….
a. Legenda
b. Puisi
c. Cerita rakyat
d. Prasasti
e. Nyanyian rakyat
7. Prasasti menjadi bukti sejarah tentang kejadian atau keberadaan sejarah pada masa
lampau. Dari prasasti-prasasti berikut ini yang menggunakan aksara pallawa dan
menggunakan bahasa sansekerta adalah….
a. Prasasti Ciareteun
Tradisi Masa Pra Aksara & Aksara
Modul Sejarah Kelas 1 (Xa) SMA / MA ‘06 51
b. Prasasti Yupa
c. Prasasti Koleangkak
d. Prasasti Cidangheang
e. Prasasti Tugu
8. Legenda dapat dikatakan sebagai tradisi pra aksara yang kebenarannya dapat dilihat
berdasarkan kondisi sekarang. Legenda yang menceritakan abjad Jawa disebut legenda….
a. Jawa Kuno
b. Aji Saka
c. Jawi
d. Aji
e. Saka
9. Bentuk tradisi aksara adalah Babad. Babad Tanah Jawi dan Babad Keratin menceritakan
tentang….
a. Sejarah Jawa
b. Asal usul Jawa
c. Legenda Jawa
d. Pemerintahan Jawa
e. Sisilah kerajaan Jawa
10. Kerajaan-kerajaan Hindu banyak meninggalakan prasasti. Prasasti Ciauruteun merupakan
prasasti yang berasal dari cetakan kaki….
a. Dewa Brahman
b. Dewa Wisnu
c. Raja Purnawarman
d. Aji saka
e. Candrabhaga
11. Kakawin merupakan tembang Jawa Kuno, sedangkan kidung adalah tembang jawa….
a. Modern
b. Tradisional
c. Tengahan
d. Timuran
e. Klasik
12. Berikut ini merupakan babad yang dikenal di Indonesia. Babad yang dikarang oleh
Yasidipura adalah babad….
a. Babad Tanah jawi
b. Babad Keraton
c. Babad Melayu
d. Babad Giyanti
e. Babad Hasanudin
13. Tradisi aksara tentunya meninggalkan bukti sejarah berupa benda yang di dalamanya
terdapat aksara. Kitab yang media penulisannya dibuat dari daun palem tal yang telah
dikeringkan adalah….
a. Dluwang
b. Palem nipah
c. Serat
d. Naskah
e. Lontar
Tradisi Masa Pra Aksara & Aksara
52 LKS Sejarah Kelas 1 (Xa) SMA / MA ‘06
14. Historiografi adalah penulisan mengenai sejarah. Berikut ini yang bukan ciri-ciri dari
Historiografi Tradisional Kuno adalah….….
a. Bersifat keraton sentris
b. Bersifat etnosentris
c. Bersifat kronologi
d. Bersifat feodalistik
e. Bersifat nonofficial
15. Perbedaan Histiografi kolonial dan Histiografi Nasional adalah….
Historiografi Kolonial Historiografi Nasional
A Religiomagis Menerapkan sejarah analitis
B Etnosentris Kronologi
C Eropasentris Keratonsentris
D Feodalistik Tidak mengabaikan sejarah local
E Eropasentris Menerapkan sejarah analitis
D. Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan jelas !
1. Sebutkan 5 macam folklore lisan !
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
2. Apakah perbedaan legenda perseorangan dengan legenda alam gaib? Jelaskan dan beri
contohnya !
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
3. Apakah yang anda ketahui tentang mitos ? Jelaskan !
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
4. Sebutkan 5 (lima) buah prasasti yang anda ketahui !
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
5. Sebutkan ciri-ciri dari Histiografi tradisional Baru !
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
diantara anggota masyarakat secara turun–temurun. Oleh karena itu, suatu kisah sejarah yang dapat menjelaskan keberadaan suatu kolektif
dianggap perlu, baik pada masyarakat sebelum maupun sesudah mengenal tulisan. Tradisi
sejarah terbagi dalam 2 masa, yaitu Masa Praaksara dan Masa Aksara.
Kehidupan masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan disebut juga dengan kehidupan masyarakat Indonesia zaman prasejarah. Zaman prasejarah sejak manusia ada sampai manusia mengenal tulisan. Zaman itu merupakan suatu zaman yang sangat panjang dalam sejarah kehidupan manusia. Manusia yang hidup pada zaman prasejarah belum mengenal tulisan. Akibatnya, generasi selanjutnya serta para peneliti tidak mungkin menemukan adanya bukti-bukti tertulis mengenai kehidupan mereka. Mereka hanya meninggalkan benda-benda kebudayaan.Melalui benda-benda ini, para ahli meneliti kehidupan mereka. Para ahli, misalnya, mencoba mengamati secara seksama benda-benda itu dengan cara merekonstruksinya. Kemudian
mereka membuat penafsiran atau perkiraan tentang kehidupan pada masa itu. Meski demikian, karena hasilnya hanya berupa penafsiran atau perkiraan belaka, situasi dan kehidupan seperti apa yang sesungguhnya terjadi tetap tidak tersingkap secara penuh.Namun, bukan berarti bahwa para ahli tidak memberi sumbangan apa-apa.
Bagaimanapun juga mereka telah berusaha agar hasil penelitian mereka bisa sedekat
mungkin menggambarkan kehidupan manusia pada masa itu. Dan memang, benda-benda
itulah yang merupakan satu-satunya bukti yang bisa diteliti.
Secara khusus dalam kehidupan bersama sebagai bangsa, ada dua aspek utama dari
peninggalan masa lalu yang tidak boleh dilupakan. Pertama, peninggalan masa lalu yang
bersifat material yaitu segala benda buatan manusia sebagai perwujudan dari akalnya. Hasilhasil
ini dapat diraba dan dilihat, misalnya benda-benda kebudayaan.
Kedua, peninggalan masa lalu yang bersifat nonmaterial yaitu terdiri atas alam pikiran
dan kumpulan perasaan yang tersusun teratur, misalnya pandangan atau falsafah hidup, citacita,
etos, nilai, norma, dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak bisa dipisah-pisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari
pandangan, etos, atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan
merupakan wujud dari apa yang dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri
untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak dilupakan. Istilah yang sering digunakan
untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer, dan komunikasi dewasa ini memungkinkan
untuk mengarsip peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi
yang akan datang. Dengan demikian, yang diwariskan tidak hanya benda-benda material,
tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun, perkembangan ini tidak terjadi pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya diwariskan secara lisan
dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa lalu pada
masyarakat ini, diantaranya :
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
Bagan Cara Masyarakat Mewariskan Masa Lalu
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia sosial yang pertama sekaligus yang paling
berkesinambungan bagi seseorang. Di sinilah hubungan sosial intim yang langgeng
pertama kali dibangun. Pewarisan oleh keluarga dilakukan secara bertahap, mulai dari
yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang
diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan nonmaterial. Namun yang sering
menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial, seperti pengetahuan
dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa, dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik,
benar, dan diinginkan. Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Norma
mencakup kebiasaan (folkway), adat-istiadat (mores), dan hukum. Bahasa mencakup
bahasa tubuh (gestures) dan bahasa verbal. Keluarga mewariskan semuanya ini melalui
sosialisasi. Di bawah ini, ada dua cara sosialisasi dalam keluarga pada masyarakat
sebelum mengenal tulisan, yaitu :
Adat-istiadat Setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan adat
kebiasaan tersebut diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Cerita dongeng Cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu.
Biasanya generasi tua akan menceritakan dongeng-dongeng kepada generasi yang
lebih muda. Pada cerita dongeng disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang
dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu dipandang tidak baik dan
tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya (yang
diwariskan dari generasi ke generasi), wilayah, identitas, dan berinteraksi dalam suatu
hubungan sosial yang terstruktur. Masing-masing anggota dalam masyarakat saling
membutuhkan, saling mengisi dan saling melengkapi.
Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri tanpa orang
lain. Baik secara langsung maupun tidak langsung, masyarakat memiliki caranya sendirisendiri
untuk mewariskan masa lalu.
Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Peyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara
itu, masyarakat tidak akan pernah lepas dari masa lalunya. Masa lalunya memberikan
suatu gambaran tentang kehidupan masyarakat sehingga bisa dijadikan pedoman hidup.
Mewariskan
Masa Lalu
Melalui Keluarga :
Adat istiadat
keluarga
Cerita dongeng
Melalui Masyarakat :
Adat istiadat masyarakat
Pertunjukan hiburan
Kepercayaan masyarakat
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1. Menurut anda, bagaimana cara masyarakat pra aksara dalam menyampaikan tradisinya ?
Jawab : ……………………………………………………………………………………
2. Jelaskan proses manusia pra aksara dalam menyampaikan tradisinya melalui keluarga?
Jawab : ……………………………………………………………………………………
3. Jelaskan proses manusia pra aksara dalam menyampaikan tradisinya melalui
masyarakat?
Jawab : …………………………………………………………………………………….
4. Berikan 3 contoh tradisi masyarakat pra aksara ?
Jawab : ……………………………………………………………………………………
5. Apakah cerita keluarga yang sering diceritakan oleh orang tua anda termasuk dalam
tradisi masyarakat pra aksara ? Jelaskan jawaban anda !
Jawab : ……………………………………………………………………………………
Seorang sarjana berkebangsaan Belanda, Dr. J.L. Brandes, menemukan 10 pokok
kehidupan masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan atau sebelum masuknya
Hindu-Budha. Salah satu diantaranya adalah pertunjukan wayang. Pertunjukan wayang
dilakukan dengan tujuan mendatangkan roh nenek moyang. Dalam pertunjukan wayang
juga dinyatakan tentang baik-buruk kehidupan yang dilalui oleh masyarakat, bahkan pada
cerita wayang dibahas sebab akibat dari perilaku manusia secara keseluruhan. Pertunjukan
wayang sering mengambil lakon cerita tentang kehidupan seorang manusia dalam
masyarakat, atau membandingkan kehidupan antar masyarakat. Sampai saat ini, seni
wayang masih digemari oleh masyarakat Jawa.
Penelitian seorang sarjana berkebangsaan Perancis, G. Coedes, menyatakan bahwa
masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan atau sebelum masuknya Hindu-Budha
telah memiliki 10 unsur pokok peradaban. Salah satu dari 10 unsur pokok peradaban itu
adalah kepercayaan.
Kepercayaan itu berbentuk animisme, dinamisme dan pemujaan terhadap roh nenek
moyang atau roh leluhur. Contohnya, tugu batu (menhir) yang didirikan oleh masyarakat
sebagai tanda penghormatan kepada roh leluhur atau roh nenek moyang. Tugu batu itu
dikeramatkan oleh masyarakat, bahkan masyarakat menganggap bahwa tugu batu itu
memiliki roh atau jiwa atau kekuatan gaib. Oleh karena itu, secara turun-temurun atau dari
generasi ke generasi mereka tetap melakukan pemujaan terhadap roh nenek moyang atau
roh leluhur melalui tugu batu tersebut. Selain itu terdapat juga benda-benda yang memiliki
kekuatan gaib dalam bentuk senjata atau benda-benda lain.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang
peradaban Masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Budha terdapat 10 unsur
peradaban yang dimiliki di antaranya :
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas
4. Sistem kekerabatan matrilineal
5. Kepercayaan animisme, dinamisme, dan pemujaan roh leluhur
6. Mengenal organisasi pembagian air untuk pertanian (irigasi)
7. Kepandaian membuat barang-barang dari tanah liat seperti gerabah atau tembikar
8. Kepercayaan kepada penguasa gunung
9. Cara pemakaman pada dolmen atau kubur batu
10. Mitologi pertentangan antara dua unsur kosmos
Sedangkan sarjana purbakala Dr. Brandes menyatakan bahwa menjelang masuknya pengaruh
Hindu-Budha atau menjelang kehidupan masyarakat Indonesia mengenal tulisan, telah
memiliki 10 unsur pokok kebudayaan asli Indonesia, yaitu :
1. Bercocok tanam padi( bersawah)
2. Mengenal prinsip dasar permainan wayang, dengan maksud untuk mendatangkan
roh nenek moyang.
3. Mengenal seni gamelan yang terbuat dari perunggu
4. Pandai membatik (tulisan hias)
5. Pola susunan masyarakat macapat, susunan suatu ibukota selalu terdapat tanah
lapang atau alun-alun yang dikelilingi oleh istana (keraton), bangunan tempat
pemujaan atau upacara agama. Sebuah pasar dan sebuah rumah penjara
6. Telah mengenal alat tukar dalam perdagangan
7. Membuat barang-barang dari logam, terutama perunggu
8. Memiliki kemampuan yang tinggi dalam pelayaran (sebagai bangsa bahari)
9. Mengenal pengetahuan astronomi
10. Susunan masyarakat yang teratur
Jadi, berdasarkan sisa-sisa peninggalan yang ditemukan maka dapat diungkapkan bahwa
kehidupan masyarakat nenek moyang Indonesia pada zaman sebelum masuknya pengaruh
Hindu-Budha telah memiliki tingkat kebudayaan yang tinggi.
Animisme adalah suatu kepercayaan yang menyatakan bahwa setiap benda memiliki roh atau jiwa.
Dinamisme merupakan suatu kepercayaan yang menyatakan bahwa setiap benda mempunyai kekuatan gaib.
Monoisme adalah kepercayaan yang menyatakan bahwa ada satu kekuatan yang sangat besar yang berada di luar diri
manusia, yaitu kekuatan Alam Semesta (Tuhan Yang Maha Esa)
Dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa masyarakat bangsa Indonesia pada masa itu adalah :
Masyarakat agraris – religius dengan bercocok tanam padi
Memiliki tingkat peradaban yang tinggi (teknologi perundagian) dan pelayaran
Hidup dalam kelompok berdasarkan asas kehidupan gotong royong musyawarah dan
mufakat
Merupakan masyarakat komunal dengan asas kesejahteraan bersama
Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Sebelum Mengenal Tulisan
Beberapa unsur-unsur kebudayaan masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan atau
sebelum pengaruh Hindu-Budha, antara lain :
a. Sistem Kepercayaan
Sistem kepercayaan dalam masyarakat Indonesia diperkirakan mulai tumbuh pada
masa berburu dan mengumpulkan makanan. Hal ini dibuktikan dengan penemuan
lukisan-lukisan pada dinding-dinding goa di Sulawesi Selatan. Lukisan itu berbentuk
cap tangan merah dengan jari-jari yang direntangkan. Lukisan itu diartikan sebagai
sumber kekuatan atau symbol jari tidak lengkap yang merupakan tanda berkabung dan
penghormatan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan terhadap roh nenek moyang
ini terus berkembang pada masa bercocok tanam hingga masa perundagian. Hal ini
tampak dari makin kompleksnya bentuk upacara-upacara penghormatan, sesaji, dan
penguburan.selain penghormatan terhadap roh nenek moyang, ada juga kepercayaan
terhadap kekuatan alam,.Adanya kepercayaan semacam ini antara lain terungkap
dengan adanya bangunan megalithikum yang dianggap memiliki kekuatan, misalnya
sarkofagus. Corak kepercayaan seperti ini dinamakan dinamisme. Corak kepercayaan
ini mengakibatkan adanya kepercayaan yang bercorak animisme, yang dianggap
unsur-unsur utama alam menyerupai roh.
PERBEDAAN KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
Coba kalian bentuk kelompok yang terdiri dari 4 siswa tiap kelompoknya.
Kemudian diskusikan dengan teman kalian. Apakah perbedaan antara
Kebudayaan dan Peradaban. Untuk menambah bahan diskusi, kalian bisa
menggunakan bahan buku, internet ataupun sumber yang lainnya. Nilaikan
hasil diskusi kalian sebagai nilai performen.
Hasil Diskusi :
……………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………..
b. Sistem Kemasyarakatan
Ketika manusia hidup bercocok tanam dan jumlahnya bertambah besar, sistem
kemasyarakatan mulai tumbuh. Gotong royong dirasakan sebagai kewajiban yang
mendasar dalam menjalani kegiatan hidup, seperti menebang hutan, menangkap ikan,
menebar benih, dan lain-lain. Demi menjaga hidup bersama yang harmonis, manusia
menyadari perlunya aturan-aturan yang perlu disepakati bersama. Agar aturan ini
ditaati, ditentukan seorang pemimpin yang bertugas menjamin terlaksananya
kepentingan bersama.
Sistem kemasyarakatan terus berkembang khususnya pada masa perundagian. Pada
masa ini sistem kemasyarakatan menjadi lebih kompleks. Masyarakat terbagi menjadi
kelompok-kelompok tertentu sesuai dengan bidang keahliannya. Uniknya tugas yang
ditangani membuat masing-masing kelompok memiliki aturan sendiri. Meskipun
demikian, tetap ada aturan umum yang menjamin keharmonisan hubungan masingmasing
kelompok.
c. Pertanian
Sistem persawahan mulai dikenal bangsa Indonesia sejak zaman neoltikum, yakni
sejak manusia menetap secara permanen. Perkiraan ini sangat logis mengingat proses
bersawah yang cukup lama mengharuskan manusia menetap di suatu tempat dengan
waktu relatif lama. Kehidupan gotong royong teraktualisasikan dalam sistem
persawahan ini. Semangat gotong royong dalam sistem persawahan terlihat dalam tata
pengaturan air dan tanggul. Pada masa perundagian, kemampuan bersawah semakin
berkembang mengingat sudah adanya spesialisasi pekerjaan dalam masyarakat.
d. Kemampuan Berlayar
Kemampuan berlayar sudah dialami cukup lama oleh bangsa Indonesia. Kemamapuan
berlayar ini terus berkembang di tanah yang baru, mengingat kondisi geografis
Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau. Kemampuan berlayar ini selanjutnya menjadi
dasar dari kemampuan berdagang, itulah sebabnya, sejak awal masehi, bangsa
Indonesia sudah mulai berkiprah dalam jalur pelayaran perdagangan internasional.
e. Ilmu Pengetahuan
Sebelum pengaruh Hindu-Budha, masyarakat Indonesia telah mengenal ilmu
pengetahuan dan teknologi. Juga mengenal ilmu astronomi (ilmu perbintangan)
sebagai petunjuk arah dalam pelayaran atau sebagai petunjuk waktu dalam bidang
pertanian. Oleh karena itu, mereka telah dapat mengetahui secara teratur waktu
bercocok tanam, panen, atau saat yang tepat untuk berlayar dan menangkap ikan.
f. Organisasi Sosial
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan dapat hidup sendiri tanpa kelompok
masyarakatnya. Hubungan masyarakat dalam suatu kelompok sukunya sangat erat.
Pola kerjasama dalam hidup bergotong royong dalam suatu kelompok suku sudah
terjalin dengan baik.
g. Teknologi
Sejak masa prasejarah, masyarakat Indonesia telah mengenal teknik pengecoran
logam. Masyarakat juga telah mengenal teknik pembuatan perahu bercadik.
Pembuatan perahu bercadik ini sesuai dengan kondisi alam Indonesia yang terdiri dari
berbagai pulau besar dan kecil yang dihubungkan oleh lautan. Perahu bercadik itu
dapat digunakan sebagai sarana transportasi dan sarana dalam perdagangan.
h. Sistem Ekonomi
Masyarakat pada setiap daerah tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya.
Untuk itu, mereka menjadi hubungan perdagangan dengan daerah-daerah lainnya.
Hubungan perdagangan yang mereka kenal pada saat itu adalah sistem barter, yaitu
pertukaran barang dengan barang.
i. Kesenian
Masyarakat prasejarah telah mengenal kesenian sebagai hiburan untuk mengisi waktu
senggang. Waktu senggang itulah yang mereka pergunakan untuk mewujudkan dan
menyalurkan jiwa seni mereka seperti seni membuat batik, seni membuat gamelan,
seni wayang dan lain-lain. Namun, seni wayang biasanya dipertunjukan setelah panen
dengan lakon cerita tentang kehidupan alam sekitar mereka.
A. Masa Pra Aksara
Pada masyarakat yang belum mengenal tulisan (illiterate), pewarisan ingatan tentang
peristiwa masa lampau dilakukan melalui tradisi lisan dari generasi ke generasi. Setiap
generasi biasanya, selain mewarisi ingatan masa lampau dari generasi sebelumnya, juga
mewariskan pengetahuan tersebut kepada generasi berikutnya. Tradisi lisan dapat
dianggap sebagai sebuah kesaksian sejarah yang sangat berguna bagi penulisan sejarah.
Sering kali sebuah tradisi lisan mengisahkan pengalaman masa lampau jauh ke
belakang di mulai sejak adanya manusia pertama sampai terciptanya suatu kolektif yang
di kenal sebagai masyarakat ataupun suku bangsa. Tradisi lisan merupakan sumber sejarah
yang merekam masa lampau. Tradisi lisan juga mengandung kejadian nilai-nilai, moral,
keagamaan, adat-istiadat, cerita-cerita khayal, peribahasa, nyanyian, mantra dan
sebagainya.
Karya dalam tradisi lisan biasanya dikenal sebagai bagian folklor. Pengungkapan
tradisi lisan sering kali digunakan secara lugas dalam bentuk pepatah, tembang, mitos,
legenda, dongeng dan diwariskan sebagai milik bersama serta sebagai simbol identitas
bersama.Tradisi lisan dalam bentuk mitos, legenda atau dongeng melukiskan kondisi fakta
mental (mentifact) dari masyarakat pendukungnya. Tradisi lisan sebagai ingatan kolektif
sering kali disalin dalam bentuk tulisan. Selanjutnya kalian dapat memahami tradisi
masyarakat sebelum mengenal tulisan (pra aksara) hingga mengenal aksara (masa aksara)
melalui tulisan berikut ini yang dimulai dari Folklor.
a. Folklor
Kata folklor berasal dari bahasa Inggris yaitu folklore, yang berasal dari dua kata dasar
yakni folk dan lore. Menurut Alan Dundes, folk adalah sekelompok orang yang
memiliki ciri-ciri pengenalan fisik, sosial, dan kebudayaan yang sama sehingga
mereka dapat dibedakan dari kelompok yang lain. Ciri-ciri itu meliputi kesamaan
warna kulit, bentuk rambut, mata pencaharian, bahasa, taraf pendidikan dan agama.
Kata Lore menunjuk pada tradisi folk, yaitu sebagian kebudayaan yang diwariskan
secara lisan atau pengingat (mnemonic device). Folklore adalah bagian dari
kebudayaan yang disebarkan dan diwariskan secara tradisional, baik dalam bentuk
lisan maupun contoh yang disertai dengan alat bantu pengingat. Secara keseluruhan
Folklore merupakan istilah umum untuk aspek material, spiritual, dan verbal dari
suatu kebudayaan yang disampaikan secara oral melalui pengamatan maupun
peniruan.
Ciri – ciri folklor :
Penyebaran dan pewarisan secara lisan.
Bersifat tradisional. Sistem penyebarannya relatif tetap.
Ada dalam versi yang berbeda, karena penyampaian secara lisan memungkinkan
adanya perubahan di dalamnya.
Bersifat anonim, karena penciptanya tidak diketahui lagi.
Biasanya mempunyai rumus atau berpola.
Memiliki suatu fungsi dalam kehidupan bermasyarakat.
Bersifat pralogis, karena logikanya sendiri tidak sesuai dengan logika umum.
Menjadi milik bersama (colective) masyarakat tertentu.
Pada umumnya bersifat lugu atau polos.
Fungsi folklor :
Sebagai sistem proyeksi, yakni sebagai alat pencerminan angan – angan suatu
kelompok.
Sebagai alat pengesahan pranata – pranata dan lembaga – lembaga kebudayaan.
Sebagai alat pendidikan anak – anak.
Sebagai alat pemaksa dan penggagas norma – norma agar masyarakat selalu
mematuhinya.
Tujuh unsur kebudayaan universal :
1) Sistem mata pencaharian hidup (ekonomi).
2) Sistem perlengkapan dan peralatan hidup (teknologi).
3) Sistem kemasyarakatan.
4) Bahasa.
5) Kesenian.
6) Sistem pengetahuan.
7) Sistem religi.
Menurut Koentjaraningrat setiap unsur kebudayaan universal tersebut mempunyai
tiga wujud, yaitu:
1) Wujud sistem budaya.
2) Wujud sistem sosial.
3) Wujud kebudayaan fisik.
Jan Harold Brunvand (ahli folklor Amerika Serikat) membagi folklor ke dalam tiga
kelompok besar, yaitu:
1. Folklor Lisan.
Dikenal juga dengan fakta mental (mentifact) yang meliputi :
a. Bahasa rakyat.
b. Ungkapan tradisional.
c. Pertanyaan tradisional.
d. Sajak dan puisi rakyat.
e. Cerita prosa rakyat.
Mite (myth).
Legenda (legend).
Dongeng (folktale).
f. Nyanyian rakyat.
2. Folklor Sebagian Lisan.
Dikenal juga sebagai fakta sosial (sosiofact) yang meliputi :
a. Kepercayaan dan takhayul.
b. Permainan dan hibuaran rakyat.
c. Teater rakyat.
d. Tari rakyat.
e. Adat kebiasaan.
f. Upacara tradisional.
g. Pesta rakyat tradisional.
3. Folklor Bukan Lisan.
Dikenal juga sebagai artefak (artifact) yang meliputi :
a. Arsitektur rakyat.
b. Kerajinan tangan rakyat.
c. Pakaian rakyat.
d. Obat – obatan rakyat.
e. Alat musik tradisional.
f. Peralatan dan senjata khas tradisional.
g. Makanan dan minuman khas daerah.
h. Gerak isyarat tradisional.
a. Mitos.
Mitos ada cerita prosa rakyat yang tokohnya para dewa atau makhluk setengah
dewa yang terjadi di dunia lain (khayal) pada masa lampau dan dianggap benar-benar
terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya.
Selain berasal dari Indonesia, ada pula yang berasal dari luar negeri. Mitos yang
berasal dari luar negeri pada umumnya sudah mengalami pengolahan lebih lanjut
sehingga tidak terasa asing lagi.
Tradisi Masa Pra Aksara & Aksara
36 LKS Sejarah Kelas 1 (Xa) SMA / MA ‘06
Mitos di Indonesia biasanya menceritakan terjadinya alam semesta (cosmogany),
trjadinya susunan para dewa, dunia dewata (pantheon), dan sebagainya.
b. Legenda.
Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh empunya cerita sebgai suatu
yang benar-benar terjadi. Legenda sering kali dipandang sebagai sejarah kolektif (folk
history).
Jan Harold Brunvand menggolongkan legenda menjadi empat kelompok, yaitu:
1. Legenda Keagamaan
Legenda keagamaan adalah legenda orang orang yang dianggap suci atau saleh.
Cerita-cerita tersebut dikenal sebagai hagiografi urgent of the saint yang berarti
cerita mengenai orang-orang suci. Di Jawa hagiografi menceritakan tentang
riwayat hidup para wali penyebar Islam pada masa yang paling awal.
Gunung Semeru. Dalam mitos dianggap sebagai puncak Mahameru yang dipindahkan dari
India ke pulau Jawa
Salah satu contohnya adalah legenda wali sembilan (wali songo) Legenda tentang
mereka mudah dikenali sebab makam-makamnya diziarahi pada peringatan
kematianya (haul) yang disebut keramat atau punden
2. Legenda Alam Gaib.
Legenda alam gaib biasanya berbentuk kisah yang dianggap benar-benar terjadi
dan pernah dialami seseorang. Fungsinya adalah untuk meneguhkan kebenaran
”takhayul” atau kepercayaan rakyat.
Legenda semacam ini biasanya terbentuk kisah yang benar-benar terjadi dan
pernah dialami seseorang, legenda semacam ini adalah untuk meneguhkan
kebenaran “takhayul” atau kepercayaan rakyat, contoh legenda ini yaitu
kepercayaan terhadap adanya hantu, genderuwo, dan sundel bolong
3. Legenda Perseorangan.
Legenda perseorangan adalah cerita mengenai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap
benar-benar terjadi. Di Indonesia legenda semacam ini banyak sekali. Di Jawa
Timur legenda yang paling terkenal adalah legenda tokoh Panji.
4. Legenda Setempat.
Legenda setempat adalah cerita yang berhubungan dengan suatu
tempat,nama tempat dan bentuk topografi, yaitu bentuk permukaan suatu tempat,
berbukit-bukit, berjurang dan sebagainya.Legenda setempat yang berhubungan
dengan suatu tempat misalnya legenda Kuningan.
Buatlah makalah mengenai Tradisi Pra Aksara Masyarakat Indonesia
Makalah tersebut mengupas tradisi Indonesia masa pra aksara. Kalian
dapat mencari bahan makalah dari beberapa leteratur perpustakaan dan
internet. Apabila kesulitan tanyakan kepada Guru Sejarah kalian.
Selamat Bekerja.
Gambar rekaan wali songo sebagai tokoh legenda
keagamaan
c. Dongeng.
Dongeng adalah cerita pendek kolektif kesusatraan lisan. Cerita prosa rakyat yang
tidak dianggap benar-benar terjadi. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan,
walaupun banyak juga yang melukiskan kebenaran, berisikan pelajaran (moral), atau
bahkan sindiran.
Dongeng terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Dongeng Binatang
Dongeng binatang adalah dongeng yang ditokohi oleh binatang, baik binatang
peliharaan maupun binatang liar.
Bentuk khusus dongeng binatang adalah fabel, yaitu dongeng binatang yang
mengandung pesan moral.
2. Dongeng Biasa
Dongeng biasa adalah dongeng yang ditokohi oleh manusia dan biasanya adalah
kisah duka seseorang. Di Indonesia dongeng biasa yang populer adalah yang
bertipe “cinderella” yaitu seorang wanita yang tak ada harapan (unpromissing
heroin). Dongeng biasa yang bertipe cinderella ini bersifat universal karena
tersebar ke segala penjuru dunia. Motif-motif dalam dongeng, misalnya : ibu tiri
yang kejam; tokoh wanita yang disiksa oleh kakak-kakak dan ibu tirinya; penolong
gaib; bertemu dengan pangeran; pembuktian identitas; menikah dengan pangeran.
d. Upacara Adat
Upacara yang berkembang di masyrakat biasanya didasari oleh adanya
keyakinan agama, ataupun kepercayaan mereka. Dimaksudkan untuk mendapatkan
kemurahan hati para dewa dan untuk menghindarkan diri dari kemarahan para dewa
yang sering kali diwujudkan dengan berbagai malapetaka dan bencana alam.
Adakalanya upacara itu terkait dengan legenda yang berkembang dikalangan
masyarakatnya tentang asal usul keturunan mereka sehingga upacara itu juga sebagai
alat legitimasi tentang keberadaan mereka seperti yang tertuang dalam cerita
rakyat.Upacara Adat secara umum terdiri dari :
Upacara pemujaan terhadap roh nenek moyang/roh leluhur
Upacara yang berhubungan dengan kehidupan manusia, seperti : upacara sebelum
kelahiran, upacara kelahiran, dan upacara perkawinan
Upacara yang berhubungan dengan kematian, seperti : upacara 7 hari, upacara 40
hari, dll
Upacara yang berhubungan dengan alam semesta, seperti : upacara meminta
hujan, upacara panen, nyadran, dll
DONGENG
DONGENG
BINATANG
DONGENG
BIASA
Tradisi Masa Pra Aksara & Aksara
Modul Sejarah Kelas 1 (Xa) SMA / MA ‘06 39
e. Nyanyian Rakyat (folksongs)
Nyanyian rakyat adalah salah satu bentuk folklor yang terdiri dari kata-kata dan
lagu. Beredar secara lisan diantara masyrakat tertentu dan berbentuk tradisional serta
memiliki variasi. Kata–kata dan lagu merupakan satu bentuk kesatuan yang tak
terpisahkan. Tetapi, teks yang sama tidak selalu dinyanyikan dengan lagu yang sama.
Sebaliknya, lagu yang sama sering dipergunakan untuk menyanyikan beberapa teks
nyanyian rakyat yang berbeda. Perbedaan nyanyian rakyat dengan nyanyian pop dan
klasik, yaitu:
1. Bentuk dan isi nyanyian rakyat mudah berubah–ubah.
2. tempat peredaran nyanyian rakyat lebih luas.
3. umur nyanyian rakyat lebih panjang dari pada nyanyian pop.
4. penyebaran nyanyian rakyat dilakukan secara lisan.
Nyanyian rakyat berfungsi sebagai :
a. Pelipur lara
b. Pembangkit semangat
c. Memelihara sejarah setempat
d. Protes sosial terhadap ketidakadilan dalam masyarakat, negara bahkan dunia
MENGENAL TRADISI PRA AKSARA
Setelah membaca materi mengenai Tradisi masyarakat sebelum mengenal
tulisan (Pra Aksara), maka kalian telah tahu betapa kaya dan beragamnya
tradisi masyarakat Indonesia. Carilah melalui beberapa sumber buku, internet,
oral history mengenai contoh dari tradisi Pra Aksara. Kerjakan tugas itu dalam
tabel yang tersedia dibawah ini.
No Tradisi Pra Aksara Contoh Keterangan
1 Folklor
2 Mitos
3 Legenda
4 Dongeng
5 Upacara Adat
6 Nyanyain Rakyat
Kesimpulan
……………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………..
2. Masa Aksara.
a. Munculnya Tradisi Tulisan di Indonesia
Sebuah naskah kuno yang dapat menghubungkan antara tradisi lisan dengan tradisi
tulisan adalah tentang asal-usul abjad Jawa yang lebih dikenal dengan Legenda Aji
Saka. Beberapa ahli memiliki kesimpulan yang hampir sama, bahwa legenda Aji Saka
ini memiliki hubungan dengan penggunaan kalender Saka yang digunakan di Jawa
sebelum kalender Islam dan kalender Jawa diperkenalkan oleh Sultan Agung pada
tahun 1633 M. Prasasti tertua yang ditemukan di Nusantara berasal dari abad ke -5
masehi, tarumanegara.namun, keduanya masih menggunakan bahasa sansakerta dan
huruf pallawa.
Prasasti dinoyo dari Malang Jawa Timur yang berangka tahun 760 masehi. Sedangkan
kitab sastra kakawin Ramayana yang merupakan epos tertua menurut Stutterheim baru
ditulis akhir abad ke-9 Masehi.
b. Rekaman Tertulis Dalam Tradisi Sejarah Masyarakat Berbagai Daerah di
Indonesia.
Cerita-cerita dari berbagai daerah dapat memberi petunjuk ke arah fakta-fakta sejarah
dari suatu suku bangsa. Setelah suku bangsa yang bersangkutan mengenal tulisan
tradisional dan mempunyai suatu kesusastraan tradisional, maka petunjuk ke arah
fakta-fakta sejarah itu semakin banyak dan semakin jelas. Terdapat ribuan naskahnaskah
hasil karya kesusastraan tradisional yang sampai pada kita sekarang. Naskahnaskah
yang banyak dikenal dalam tradisi tulis berupa : kakawin, serat, babad,
piwulang, primbon, suluk, tembang, dongeng, dan sebagainya. Karya-karya itu
menurut James Dananjaya dapat digolongkan sebagai folklor yang dapat digunakan
sebagai sumber penulisan sejarah.
MASA AKSARA MUNCULNYA TRADISI TULISAN
REKAMAN TERTULIS PERKEMBANGAN PENULISAN SEJARAH REKAMAN TERTULIS
PRASASTI KITAB KUNO
1. Prasasti.
Prasasti merupakan peninggalan tertulis yang dipahatkan pada batu atau
logam. Ada sekitar 3000 prasasti telah ditemukan yang berasal dari zaman
Indonesia klasik. Prasasti merupakan dokumen resmi yang dikeluarkan oleh raja
atau pejabat tinggi kerajaan.
Prasasti-prasasti ini pada umumnya mempunyai bentuk dan susunan yang
hampir serupa, yaitu :diawali dengan uraian pembebasan tanah disertai dengan
angka tahun, batas serta ukuran tanah yang dibebaskan, daftar orang-orang yang
diserahi melaksanakan tugas, hadiah-hadiah yang disediakan untuk keselamatan,
selanjutnya upacara-upacara yang dilakukan dan akhirnya kutukan-kutukan
terhadap mereka yang tidak mentaati apa yang ditetapkan oleh raja.
Pada abad ke-4 sampai dengan ke-8 prasasti di Nusantara menggunakan huruf
pallawa dan bahasa sansakerta, prasasti-prasasti tersebut biasa ditulis dalam bentuk
syair dengan menggunakan kaidah-kaidah dari India.
Prasasti-prasasti yupa yang dikeluarkan oleh raja mulawarman di Kutai,
kalimantan timur, menunjukan proses penghinduan. Akan tetapi, di Sumatra
prasasti-prasasti Sriwijaya sudah ditulis dengan bahasa melayu kuno. Huruf
pallawa di Indonesia berubah menjadi huruf Kawi (Jawa kuno).bentuk huruf atau
simbol-simbol yang digunakan dalam huruf Kawi merupakan bentuk khas Jawa.
PRASASTI
BAHASA
SANSEKERTA
BAHASA
JAWA KUNO
BAHASA
MELAYU KUNO
BAHASA
BALI KUNO
Perkembangan bentuk penulisan (huruf) di Nusantara
Pada umumnya prasasti berisi tentang :
Penghormatan kepada dewa.
Angka tahun dan penanggalan.
Menyebut nama raja.
Perintah kepada pegawai tinggi.
Penetapan daerah sima (daerah bebas pajak).
Sambhada (sebab musabab suatu daerah dijadikan daerah sima).
Para saksi.
Desa perbatasan daerah sima (wanua tpisring)
Hadiah yang diberikan dari daerah sima kepada raja, pendeta, dan para saksi.
Jalannya upacara.
Tontonan yang diadakan.
Kutukan atau sumpah serapah kepada yang melanggar peraturan.
Berdasarkan bahasa dan tulisan yang dipergunakan, prasasti di Indonesia dapat
dibagi sebagai berikut:
a. Prasasti berbahasa Sansekerta.
Prasasti yang menggunkan bahasa sansekerta. Digunakan oleh kerjaan dari
abad ke-5 sampai ke-9.
Menggunakan tiga jenis huruf, yaitu:
1) Huruf Pallawa.
2) Huruf Pra – Nagari atau huruf Siddham.
3) Huruf Jawa kuno (kawi)
b. Prasasti berbahasa Jawa Kuno.
Prasasti yang menggunakan bahasa Jawa Kuno. Dipakai pada abad ke-10.
Menggunakan dua jenis huruf, yaitu:
1) Huruf Jawa kuno.
2) Huruf Pra – Nagari (Siddham).
c. Prasasti berbahasa Melayu Kuno.
Prasasti yang menggunakan bahasa Melayu Kuno.
d. Prasasti berbahasa Bali Kuno.
Prasasti yang menggunakan bahasa Bali Kuno, merupakan peninggalan
kerajaan di Bali.
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1. Jelaskan yang dimaksud folklore bersifat pralogis ?
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
2. Apa arti kata folk menurut Alan Dundes ?
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
Tradisi Masa Pra Aksara & Aksara
Modul Sejarah Kelas 1 (Xa) SMA / MA ‘06 43
3. Prasasti apa yang dipakai untuk memperingati keberhasilan Raja Purnawarman ?
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
4. Sebutkan 3 wujud unsur kebudayaan universal menurut Koenjaraningrat !
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
5. Kitab apa yang menceritakan tentang perjalanan Raden Wijaya ?
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
2. Kitab Kuno
Kitab merupakan sebuah karya sastra para pujangga pada masa lampau yang dapat
dijadikan petunjuk untuk menyingkap suatu peristiwa sejarah. Kerajaan-kerajaan besar
di masa lampau memberikan kedudukan yang istimewa kepada para pujangga. Namun
tulisan-tulisan para pujangga itu tidak terlepas dari pengaruh kekuasaan, sehingga
tulisan itu seringkali tidak netral. Kitab Kuno di Indonesia dapat dibedakan menjadi 2
yaitu Zaman Hindu-Budha dan Zaman Islam.
1) Zaman Hindu – Budha.
Pada zaman kerajaan Hindu – Budha berkembang di Indonesia, kesusastraan
di bagi menjadi:
Zaman Mataram (abad ke – 9 dan ke – 10).
Zaman Kediri (abad ke – 11 dan ke – 12).
Zaman Majapahit I (abad ke – 14), dengan bahasa jawa kuno.
Zaman Majapahit II (abad ke – 15 dan ke – 16), dengan bahasa Jawa
Tengahan. Sebagian berkembang di Bali.
Hasil – hasil kesustraan zaman Indonesia klasik ditulis dalam bentuk gancaran
(prosa) dan tembang (syair).
KITAB
KUNO
ZAMAN
HINDU – BUDHA
ZAMAN
ISLAM
Tradisi Masa Pra Aksara & Aksara
44 LKS Sejarah Kelas 1 (Xa) SMA / MA ‘06
Ditinjau dari segi isi, maka kitab – kitab kuno dari zaman Hindu – Budha
dapat dibagi menjadi sebagai berikut:
Tutur atau kitab keagamaan.
Sastra atau kitab hukum, termasuk di dalamnya kitab – kitab, sasana yang
berisi peraturan – peraturan untuk golongan masyarakat tertentu.
Wiracarita atau cerita kepahlawanan.
Kitab sejarah.
Hasil–hasil kesusastraan dari zaman Majapahit yang dimaksud sebagai kitab
sejarah selain kitab sastra adalah sebagai berikut :
a. Nagarakertagama.
Kitab ini mempunyai peran besar dalam penulisan sejarah Indonesia. Kitab
ini menguraikan sejarah kerajaan Singosari dan Majapahit.
b. Pararaton.
Diperkirakan kitab ini berasal dari tradisi lisan sehingga tidak ditemukan
nama pengarangnya.
c. Sundayana.
Kitab ini menceritakan nasib raja Sunda, Sri Baduga Maharaja yang datang
ke Majapahit untuk mengantarkan putrinya.
d. Panji Wijayakrama.
Kitab ini menceritakan tentang riwayat Raden Wijaya sampai dengan
menjadi raja Majapahit.
e. Ranggalawe.
Mengisahkan tentang pembrontakan Ranggalawe dari Tuban terhadap raja
Jayanegara.
f. Sorandaka.
Mengisahkan pemberontakan Sora terhadap raja Jayanegara.
g. Pamancangah.
Mengesahkan sejarah para Dewa Agung dari kerajaan Gelgel (Bali).
h. Usana Jawa.
Menceritakan penaklukan Bali oleh Gajah Mada dan Arya Damar.
i. Usana Bali.
Menceritakan kekacauan di Bali disebabkan mengganasnya seorang
raksasa bernama Maya Danawa.
2) Zaman Islam
Kesusastran zaman Islam banyak berkembang di daerah Selat Malaka dan
Jawa. Beberapa contoh Kitab Kuno Zaman Islam diantaranya, yaitu :
Hikayat.
Karya sastra yang isinya beraneka ragam. Pada hakekatnya Hikayat adalah
cerita dongeng belaka. Banyak bersifat supranatural, seperti : Hikayat Raja
Pasai dan Hikayat Silsilah Perak.
Babad, diantara beberapa Kitab Kuno yang dapat dikatakan sebagai Babad
yaitu :
Hikayat Raja Pasai
Melihat isinya kitab ini digolongkan sebagai Babad karena kitab ini
dimaksudkan sebagai sejarah tradisional. Kitab ini berisi tentang sejarah
Kerajaan Pasai dari awal berdiri hingga ditaklukkan Kerajaan Majapahit.
Tradisi Masa Pra Aksara & Aksara
Modul Sejarah Kelas 1 (Xa) SMA / MA ‘06 45
Sejarah Melayu.
Kitab ini ditulis Bendhara Tun Muhammad, Patih Kerajaan Johar, atas
perintah dari Raja Abdullah. Kitab ini dimaksudkan untuk sejarah.
Hikayat Hasanuddin.
Hikayat ini disebut juga Daftar Sejarah Cirebon dan Kitab Silsilah Segala
Maulana di tanah Jawa. Kitab ini merupakan saduran dari Kitab Banten
Rante-rante mengisahkan Parawali di Jawa serta keturunan mereka.
c. Perkembangan Penulisan Sejarah di Indonesia.
Historiografi (penulisan sejarah) Indonesia dibagi dalam tiga jenis, antara lain sebagai
berikut.
Historiografi Tradisional
1) Historiografi Tradisional Kuno
Historiografi tradisional kuno mempunyai cirri-ciri sebagai berikut
a) Merupakan hasil terjemahan kebudayaan Hindu
b) Bersifat religiomagis
c) Bersifat keraton sentries
d) Untuk menaikkan martabat kasta brahmana
2) Historiografi Tradisional Tengah
Histiriografi tradisional tengah mempunyai cirri-ciri sebagai berikut.
a) Peristiwa terjadi di luar keraton
b) Bersifat etnosentris, berbentuk khas Jawa
c) Bersifat naratif konsepsional
d) Bersifat nonofficial
3) Historiografi Tradisional Baru
Historiografi tradisional baru mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a) Unsur-unsurnya bergaya Islam Jawa (mitologis)
b) Bersifat kronologi
c) Bersifat etnosentris
d) Bersifat feodalistik
PERKEMBANGAN
PENULISAN
SEJARAH
HISTORIOGRAFI
TRADISIONAL
HISTORIOGRAFI
KOLONIAL
HISTORIOGRAFI
MODERN
HISTORIOGRAFI
NASIONAL
Tradisi Masa Pra Aksara & Aksara
46 LKS Sejarah Kelas 1 (Xa) SMA / MA ‘06
Historiografi Kolonial
Historiografi kolonial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1) Sudut pandangnya Eropasentris atau Nerlandosentris
2) Isinya tentang kejadian-kejadian di Belanda
3) Tokoh-tokoh sejarahnya merupakan orang-orang Belanda
4) Orang-orang Indonesia hanya dianggap sebagai objek sejarah
Historiografi ini pada saat Indonesia berada di bawah pemerintahan colonial
sehingga penulisan sejarah digunakan untuk kepentingan penjajah. Tokoh-tokoh
penulis Belanda tentang sejarah Indonesia antara lain J.J. Meinsma, A. Pompe,
Stepel, dan De Graaf.
Historiografi Nasional
1) Seminar Sejarah Nasional I
Seminar ini diselenggarakan pada tahun 1957 di Yogyakarta, karena
melihat pentingnya penyusunan Sejarah Nasional Indonesia. Muhammad
Yamin dan Soedjatmiko mengemukakan perlu adanya penggantian sudut
pandang sejarah. Hal tersebut diperjelas oleh Sartono Kartodirdjo tentang
metodologi penulisan Sejarah Nasional Indonesia.
2) Seminar Sejarah Nasional II
Seminar ini juga diselenggarakan di Yogyakarta pada tahun 1970. pada
waktu itu Sartono Kartodirdjo kembali memberikan pendapatnya tentang
ciri-ciri historiografi nasional Indonesia.
Ciri-ciri historiografi nasional Indonesia menurut Sartono Kartodirdjo
antara lain sebagai berikut.
a) Memperhatikan berbagai aspek kehidupan masyarakat di Indonesia
b) Menggunakan pendekatan dari berbagai ilmu
c) Menerapkan sejarah analitis
d) Tidak mengabaikan sejarah lokal
HISTORIOGRAFI
Carilah beberapa karya sejarah di perpustakaan atau Balai Arsip.
Klasifikasikan hasil temuan kalian kedalam jenis-jenis historiografi yang
materinya telah kalian baca. Apabila kesulitan mintalah bantuan pegawai
perpustakaan atau Balai Arsip. Nilaikan karyamu kepada guru sebagai nilai
Tugas.
A. Pilihlah jawaban yang paling benar !
1. Tradisi lisan masyarakat Indonesia mengenal akan banyak hal salah satunya seperti
dongeng, mitos dan legenda. Cerita yang membahas sebab akibat dari perilaku manusia
secara keseluruhan disebut cerita….
a. Dongeng
b. Folklor
c. Legenda
d. Wayang
e. Mitos
2. Salah satu mitos terkenal yaitu Nyi Roro Kidul. Cerita yang menyisipkan pesan-pesan
mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan adalah cerita….
a. Legenda
b. Dongeng
c. Folklor
d. Mitos
e. Wayang
3. Kebudayaan adalah hasil karya cipta, rasa dan karsa manusia yang diperoleh dari proses
belajar. Seorang sarjana berkebangsaan Belanda yang menemukan 10 pokok kebudayaan
masyarakat Indonesia pada zaman prasejarah adalah….
a. Coedes
b. Dr. J.L. Brandes
c. Koenjaraningrat
d. Jan Harold Brunvand
e. James Danandjaya
4. Perhatikan beberapa hal dibawah ini :
1) kebiasaan (folkways)
2) adat istiadat (mores)
3) hukum
4) bahasa tubuh
5) bahasa verbal
6) paradikma
Yang tercakup dalam norma adalah nomor….
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 2, 3, dan 6
d. 3, 4 dan 6
e. 4 dan 5
5. Perhatikan beberapa hal dibawah ini :
1) kebiasaan
2) adat istiadat
3) hukum
4) bahasa tubuh
5) bahasa verbal
6) paradikma
Tradisi Masa Pra Aksara & Aksara
48 LKS Sejarah Kelas 1 (Xa) SMA / MA ‘06
Yang tercakup dalam bahasa adalah nomor….
a. 1, 2, dan 3.
b. 1, 2, dan 4
c. 2, 3, dan 6
d. 3 dan 4
e. 4 dan 5
6. Pada zaman prasejarah, manusia membuat gerabah. Sekarangpun, gerabah masih banyak
digunakan oleh masyarakat Indonesia. Apakah kesimpulan tentang cara pewarisan
keahlian pembuatan gerabah itu dari manusia purba sampai kepada manusia sekarang….
a. Dengan memberi contoh
b. Melalui benda-benda peninggalannya
c. Melalui praktik langsung
d. Secara lisan
e. Dengan dokumen
7. Perhatikan pernyataan di bawah ini !
1) ada unsur-unsur suci
2) ditokohi manusia setengah dewa
3) terjadi di dunia seperti yang kita huni
4) terjadi pada waktu yang sangat lampau
Manakah yang merupakan ciri-ciri mite (mitos)….
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 1, 3, dan 4
e. Semua benar
8. Penulisan akhir sebuah sejarah disebut Historiografi. Salah satu ciri dari historiografi
tradisional tengah adalah bersifat….
a. Keratonsentris
b. Religiomagis
c. Feodalistik
d. Mitologis
e. Etnosentris
9. Historiografi kolonial dikenal karenadihasilkan pada zaman penjajahan bangsa asing di
Indonesia. Salah satu ciri-ciri historiografi kolonial adalah….
a. Menggunakan multidimen
b. Menetapkan sejarah analisis
c. Memperhatikan aspek-aspek kehidupan masyarakat Indonesia
d. Tentang kedatangan Belanda ke Indonesia
e. Ditulis oleh tokoh-tokoh seperti Kern, Stutterheim, dan A Pompe
10. Salah satu contoh historiografi adalah Prasasti. Prasati Mulawarman merupakan tradisi
tertulis yang dipengaruhi oleh kebudayaan ….
a. Islam
b. Prasejarah
c. Kolonial
d. Hindu-Budha
e. Kemerdekaan
Tradisi Masa Pra Aksara & Aksara
Modul Sejarah Kelas 1 (Xa) SMA / MA ‘06 49
B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1. Sejak kapan sistem persawahan mulai di kenal Indonesia ?
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
2. Bahasa yang tersebar di wilayah Indonesia dalam satu rumpun bahasa ?
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
3. Sebutkan contoh upacara tradisional yang dilakukan secara turun temurun pada
masyarakat ?
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
4. Sebutkan 5 kitab yang telah muncul pada masa kerajaan Hindu-Budha !
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
5. Kitab apa yang menceritakan tentang peristiwa Bubat ?
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
6. Apa yang dilakukan oleh para ahli untuk memperoleh gambaran kehidupan manusia pada
masa pra-aksara ?
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
7. Sebutkan 5 contoh prasasti yang ada di wilayah Indonesia !
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
8. Sebutkan 5 unsur peradaban masyarakat Indonesia berdasarkan penelitian Coedes !
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
9. Kitab apa yang menceritakan tentang pemberontakan yang dilakukan Sora dan
Ranggalawe ?
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
10. Prasasti apa yang dipakai dalam rangka upacara penghormatan pemberian hadiah kepada
para pendeta ?
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
Tradisi Masa Pra Aksara & Aksara
C. Pilihlah satu jawaban yang tepat !
1. Folklore adalah salah satu contoh hasil tradisi lisan masyarakat pra aksara. Berikut ini
yang bukan merupakan folklore lisan adalah…………
a. Bahasa
b. Teka-teki
c. Permainan rakyat
d. Puisi
e. Cerita rakyat
2. Contoh tradisi lisan pada masyarakat pra aksara adalah legenda, mitos, dongeng, cerita
rakyat dan sebagainya. Prosa rakyat yang dianggap sebagai suatu kejadian yang sungguhsungguh
pernah terjadi disebut….
a. Legenda
b. Mitos
c. Dongeng
d. Cerita rakyat
e. Mitologi
3. Dongeng merupakan contoh tradisi lisan. Dongeng Tangkuban Perahu merupakan
dongeng yang berasal dari daerah….
a. Kalimantan Barat
b. Sumatra Barat
c. Jawa Barat
d. Jawa Tengah
e. Jawa Timur
4. Legenda banyak bercerita sebagian besar tentang asal daerah atau keberadaan tokoh
sentral. Dibawah ini yang bukan merupakan legenda adalah………
a. Tangkuban Perahu
b. Roro Mendut
c. Danau Toba
d. Jaka tingkir
e. Sangkuriang
5. Dari beberapa pernyataan dibawah ini yang bukan merupakan profil mengenai tradisi lisan
masyarakat pra aksara adalah……..
a. Legenda Kuningan berasal dari Jawa Timur
b. Cerita rakyat merupakan folklore sebagian lisan
c. Bahasa yang digunakan dalam folklore lisan adalah bahasa rakyat
d. Cerita Calon Arang merupakan legenda keagamaan
e. Cerita Wali Songo merupakan mitos
6. Tradisi masyarakat di Indonesia dapat dibagi menjadi 2 yaitu tradisi pra aksara dan tradisi
aksara. Di bawah ini yang merupakan tradisi masyarakat Indonesia masa aksara adalah….
a. Legenda
b. Puisi
c. Cerita rakyat
d. Prasasti
e. Nyanyian rakyat
7. Prasasti menjadi bukti sejarah tentang kejadian atau keberadaan sejarah pada masa
lampau. Dari prasasti-prasasti berikut ini yang menggunakan aksara pallawa dan
menggunakan bahasa sansekerta adalah….
a. Prasasti Ciareteun
Tradisi Masa Pra Aksara & Aksara
Modul Sejarah Kelas 1 (Xa) SMA / MA ‘06 51
b. Prasasti Yupa
c. Prasasti Koleangkak
d. Prasasti Cidangheang
e. Prasasti Tugu
8. Legenda dapat dikatakan sebagai tradisi pra aksara yang kebenarannya dapat dilihat
berdasarkan kondisi sekarang. Legenda yang menceritakan abjad Jawa disebut legenda….
a. Jawa Kuno
b. Aji Saka
c. Jawi
d. Aji
e. Saka
9. Bentuk tradisi aksara adalah Babad. Babad Tanah Jawi dan Babad Keratin menceritakan
tentang….
a. Sejarah Jawa
b. Asal usul Jawa
c. Legenda Jawa
d. Pemerintahan Jawa
e. Sisilah kerajaan Jawa
10. Kerajaan-kerajaan Hindu banyak meninggalakan prasasti. Prasasti Ciauruteun merupakan
prasasti yang berasal dari cetakan kaki….
a. Dewa Brahman
b. Dewa Wisnu
c. Raja Purnawarman
d. Aji saka
e. Candrabhaga
11. Kakawin merupakan tembang Jawa Kuno, sedangkan kidung adalah tembang jawa….
a. Modern
b. Tradisional
c. Tengahan
d. Timuran
e. Klasik
12. Berikut ini merupakan babad yang dikenal di Indonesia. Babad yang dikarang oleh
Yasidipura adalah babad….
a. Babad Tanah jawi
b. Babad Keraton
c. Babad Melayu
d. Babad Giyanti
e. Babad Hasanudin
13. Tradisi aksara tentunya meninggalkan bukti sejarah berupa benda yang di dalamanya
terdapat aksara. Kitab yang media penulisannya dibuat dari daun palem tal yang telah
dikeringkan adalah….
a. Dluwang
b. Palem nipah
c. Serat
d. Naskah
e. Lontar
Tradisi Masa Pra Aksara & Aksara
52 LKS Sejarah Kelas 1 (Xa) SMA / MA ‘06
14. Historiografi adalah penulisan mengenai sejarah. Berikut ini yang bukan ciri-ciri dari
Historiografi Tradisional Kuno adalah….….
a. Bersifat keraton sentris
b. Bersifat etnosentris
c. Bersifat kronologi
d. Bersifat feodalistik
e. Bersifat nonofficial
15. Perbedaan Histiografi kolonial dan Histiografi Nasional adalah….
Historiografi Kolonial Historiografi Nasional
A Religiomagis Menerapkan sejarah analitis
B Etnosentris Kronologi
C Eropasentris Keratonsentris
D Feodalistik Tidak mengabaikan sejarah local
E Eropasentris Menerapkan sejarah analitis
D. Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan jelas !
1. Sebutkan 5 macam folklore lisan !
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
2. Apakah perbedaan legenda perseorangan dengan legenda alam gaib? Jelaskan dan beri
contohnya !
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
3. Apakah yang anda ketahui tentang mitos ? Jelaskan !
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
4. Sebutkan 5 (lima) buah prasasti yang anda ketahui !
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
5. Sebutkan ciri-ciri dari Histiografi tradisional Baru !
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar