Teks Negosiasi : Pengertian, Struktur, dan Ciri Kebahasaan Teks Negosiasi
Teks Negosiasi : Pengertian, Struktur, dan Ciri Kebahasaan Teks Negosiasi
Teks Negosiasi
Teks negosiasi merupakan salah satu materi pelajaran bahasa indonesia kelas 10 SMA SMK bab 5.
Pengertian teks negosiasi
Negosiasi adalah suatu wujud interaksi sosial yang fungsinya guna mendapatkan penyelesaian bersama diantara pihak-pihak yang terlibat. Tujuannya untuk mengurangi atau bahkan kalai bahkan menghilangkan perbedaan, pertentangan antar pihak. Teks negosiasi berarti maknanya teks yang didalamnya mengandung unsur negosiasi.
Struktur teks negosiasi
Struktur teks negosiasi secara umum terbagi menjadi dua:
1. Struktur minimal : terdiri dari : pembukaan, isi, dan penutup
2. Struktur lengkap : orientasi, permintaan, pemenuhan, penawaran, persetujuan, pembelian, penutup
Ciri kebahasaan teks negosiasi
Ciri kebahasaan teks negosiasi antara lain:
1. Menggunakan bahasa yang santun
2. Terdapat ungkapan yang bersifat persuasif (mengajak, membujuk)
3. Kadang kala ada juga bahasa yang bersifat memerintah, memaksa
4. Adanya pasangan tuturan / partisipan
Contoh teks negosiasi
Suatu pagi, pak Agus pergi ke Pasar Dayeuhluhur guna membeli cangkul. Cangkul miliknya sudah tua dan ingin membeli yang baru. Selepas tiba di gerbang pasar ia melangkah menuju kios alat pertanian langganannya.
Pak Agus : “Halo pak Johan, saya mau beli cangkul nih!”
Pak Johan : “Mangga, ini yang bagus… ini yang biasa.”
Pak Agus : “Yang bagus berapa harganya?”
Pak Johan : “50.000an”
Pak Agus : “Wah mahal sekali, 30 aja ya!”
Pak Johan : “30? Nggak lah paling 45!
Pak Agus : “40 aja ya?”
Pak Johan : “Ya sudah, sini saya bungkus!”
Contoh negosiasi perwakilan karyawan dan pengusaha
Pengusaha : “Langsung saja, saya keberatan atas aksi mogok yang kalian lakukan! Perusahaan bisa merugi kalau karyawan terus-terusan mogok begini”
Karyawan : “Aksi yang kami lakukan bukan tanpa alasan pak!”
Pengusaha : “Alasan apa?”
Karyawan : “Kami meminta kenaikan upah pak! Hari ini harga kebutuhan pokok semakin meningkat, sementara penghasilan kami tetap!”
Pengusaha : “Iya, saya mengerti, tapi kok harus mogok segala! Ini kan sama saja menghentikan produksi, sama artinya menghentikan penghasilan kita semua. Bisa bangkrut kita!”
Karyawan : “Iya pak, sebetulnya kami sudah sampaikan permasalahan ini pada direktur bidang kehumasan, tapi beliau bilangnya nanti dan nanti. Sementara teman-teman sudah pada tidak sabar pak.”
Pengusaha : “Oalah. Memangnya mau naik berapa?”
Karyawan : “Kami minta kenaikan 15 persen dari upah saat ini pak”
Pengusaha : “Wah sepertinya tidak bisa kalau segitu. Penghasilan perusahaan kita tak bisa membayar sebanyak itu. Paling naik 5 persen.”
Karyawan : “Bagaimana kalau 10”
Pengusaha : “Akan saya usulkan nanti pada dewan direksi”
Karyawan : “Saya minta komitmennya pak!”
Pengusaha : “Iya saya janji, minimal 7 persen, akan diusahakan goal. Nanti perwakilan kalian akan kami libatkan dalam rapat direksi.
Karyawan : “Baik pak, terima kasih. Selamt siang.”
Pengusaha : “Selamat saiang”
Teks Anekdot
Teks Anekdot
Teks anekdot ini termasuk materi Pelajaran bahasa indonesia kelas 10 SMA SMK
Pengertian teks anekdot
Teks anekdot (menurut buku bahasa Indonesia ekspresi diri dan akademik) merupakan teks yang berisi cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
Meski demikian setelah diselisik lebih lanjut nyatanya pelaku anekdot tidaklah harus orang terkenal, tikak juga harus kisah nyata.
Perbedaan komedi dan anekdot adalah bahwa dalam anekdot ada kekonyolan dan kejengkelan.
Struktur teks anekdot
Kalau kita merujuk buku yang tadi saya sebutkan di atas, struktur anekdot terdiri dari lima, yakni:
1. Abstraksi
Abstraksi merupakan pembuka, memberikan gambaran awal cerita
2. Orientasi
Orientasi berfungsi membangun konteks cerita
3. Krisis
Krisis tak lain adalah puncak atau inti masalah
4. Reaksi
Reaksi adalah tanggapan terhadap krisis
5. Koda
Koda adalah simpulan. Ada yang menyebutkan juga sebagai perubahan nasib
Ciri kebahasaan teks anekdot
Berikut merupakan ciri kebahasaan teks anekdot:
1. Terdapat kata benda (nomina)
2. Adanya partisipan (tokoh/orang) yang terlibat dalam cerita
3. Terdapat kalimat sindiran atau bisa juga kalimat yang menunjukan kekonyolan
4. Terdapat antonim (lawan kata)
5. Terdapat konjungsi (kata hubung) terutama maka dan lalu
Contoh teks anekdot
Berikut contoh teks anekdot
UUD (ujung-ujungnya duit) karya Prito Windiarto
Suatu pagi, waktu menunjukan pukul 7.15. Bel sekolah SMA Anak Indonesia berbunyi. Anak-anak masuk. Pintu gerbang ditutup satpam gagah, pak Jumono. Kumis baplangnya menambah keangkeran diri.
Tepat ketika ia menutu pintu gerbang, seorang murid tergopong, berteriak. Tolong tolong! Jangan ditutup dulu pak!
“walah, sudah telat, maaf!”
Pak jumono menutup gerbang. Murid itu, Ito tak habis akal.
“Ayolah pak. Cuma sebentar ini! Saya tadi habis bantu ibu. Iadi telat”
“Apa iya?”
“Iya pak.”
“Aghhh. Tetap saja. Telat mah telat”
“Ayolah pak, “ Ito kembali merayu, kini ia keluarkan sesuatu, senjata ampuh.
“Masuk deh, jangan bilang siapa-siapa ya” ucap pak satpam sembari mengambil 2 batang rokok dan uang 5 ribu dari Ito.
“Oya, tadi kamu bilang habis bantu mama, bantu apa?”
“Bantu mama tambah pusing mikirin uanh. Soalnya tadi habis UNIKO (usaha nipu kolot), bilang ada uang buku 20.000,” hehe. Ucap Ito sambil berlari masuk ke sekolah.
“Ah dasar satpam UUD, ujung-ujungnya duit” ucap ito.
Dari kejauhan ternyata ada yang memerhatikan, Ani. Ia geleng-geleng kepala.
“Uh, bakal jadi apa negeri ini ya. Itu potret kecil dari bangsa ini. Jangan-jangn sudah jadi negeri para bedebah. Kalau sudah gitu, negeri ini di ujung tanduk. Olala. Awas saja kalian berdua!” ucap Bu Ani yang tak lain adalah kepsek SMU Anak Indonesia.
Teks Laporan Hasil Observasi
Teks Laporan Hasil Observasi
Rangkuman Materi Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 10 SMK / SMA Kurikulum 2013
Teks Laporan Hasil Observasi
Teks Laporan Hasil Observasi termasuk dalam materi Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 10 SMK / SMA Kurikulum 2013, utamanya Bab 1 Gemar Meneroka Alam Semesta.
Teks Laporan Hasil Observasi termasuk dalam materi Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 10 SMK / SMA Kurikulum 2013, utamanya Bab 1 Gemar Meneroka Alam Semesta.
Teks Laporan
A. Pengertian Teks Laporan
Teks laporan juga biasa disebut teks klarifikasi karena teks tersebut memuat klarifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan bersifat global dan universal. Sedangan teks deskripsi bersifat individual dan detail.
Jenis teks laporan
Secara umum sebenarnya teks laporan terdiri dari bebera jenis, antara lain:
1. Teks laporan hasil observasi (penelitian)
2. Teks laporan perjalanan
3. Teks laporan kegiatan
4. Teks laporan peristiwa (kejadian)
A. Pengertian Teks Laporan
Teks laporan juga biasa disebut teks klarifikasi karena teks tersebut memuat klarifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan bersifat global dan universal. Sedangan teks deskripsi bersifat individual dan detail.
Jenis teks laporan
Secara umum sebenarnya teks laporan terdiri dari bebera jenis, antara lain:
1. Teks laporan hasil observasi (penelitian)
2. Teks laporan perjalanan
3. Teks laporan kegiatan
4. Teks laporan peristiwa (kejadian)
B. Struktur Teks laporan
Teks laporan terdiri dari : a. Pernyataan umum atau klasifikasi
b. Anggota atau aspek yang dilaporkan
Tahap pernyataan umum atau klasifikasi merupakan selayak pembuka atau pengantar pada hal yang akan dilaporkan.
Teks laporan terdiri dari : a. Pernyataan umum atau klasifikasi
b. Anggota atau aspek yang dilaporkan
Tahap pernyataan umum atau klasifikasi merupakan selayak pembuka atau pengantar pada hal yang akan dilaporkan.
C. Ciri Kebahasaan Teks Laporan
Ciri kebahasaan atau fitur kebahasaan teks laporan antara lain:
1. Terdapat kata sandang (artikula)
Kata sandang (artikula) merupakan kata penentu yang biasanya digunakan untuk mengawali kata benda atau kelompok kata benda. Contohnya sebuah, suatu, sebagian, dll.
Contoh dalam kalimat: a. Sebuah rumah hanyut disapu banjir.
b. Sebagian orang merasa ragu apakah ia bisa sukses atau tidak.
Ciri kebahasaan atau fitur kebahasaan teks laporan antara lain:
1. Terdapat kata sandang (artikula)
Kata sandang (artikula) merupakan kata penentu yang biasanya digunakan untuk mengawali kata benda atau kelompok kata benda. Contohnya sebuah, suatu, sebagian, dll.
Contoh dalam kalimat: a. Sebuah rumah hanyut disapu banjir.
b. Sebagian orang merasa ragu apakah ia bisa sukses atau tidak.
2. Terdapat Kata Sambung (Konjungsi)
Kata sambung atau konjungsi adalah kata yang dipakai untuk merangkaikan dua kalimat atau lebih, contoh dan, tetapi, setelah, karena, apabila.
Contoh dalam kalimat: a. Anita dan Febri pergi memancing ke sungai.
b. Ia ingin mudik tetapi tidak punya uang.
Kata sambung atau konjungsi adalah kata yang dipakai untuk merangkaikan dua kalimat atau lebih, contoh dan, tetapi, setelah, karena, apabila.
Contoh dalam kalimat: a. Anita dan Febri pergi memancing ke sungai.
b. Ia ingin mudik tetapi tidak punya uang.
c. Contoh teks laporan hasil observasi
Berikut adalah contoh teks laporan hasil observasi yang dianggit dari buku Bahasa Indonesia Ekspresi diri dan akademik dengan penyesuaian
Makhluk di Bumi Ini
Berikut adalah contoh teks laporan hasil observasi yang dianggit dari buku Bahasa Indonesia Ekspresi diri dan akademik dengan penyesuaian
Makhluk di Bumi Ini
Benda di bumi (dunia) dapat dikelompokan berdasarkan persamaan dan perbedaannya. Dengan pengelompokan ini, benda-benda dapat lebih mudah dipelajari.
Secara umum benda diklasifikasi menjadi dua kelompok bersar, yakni benda mati dan benda hidup. Benda mati disebut makhluk mati, benda hidup disebut makhluk hidup. Makhluk hidup punya cirri dapat bernafas, bernyawa, tumbuh, berkembang, memiliki keturunan. Sementara benda mati adalah kebalikan dari hal tersebut.
Makhluk (benda) hidup dikelompokan lagi menjadi manusia, binatang dan tumbuhan. Pengelompokan ini dilakukan karena ada perbedaan dari makhluk hidup tersebut. Masing-masing makhluk hidup tersebut juga terus dikelompokan. Misal bintang dikelompokan menjadi vertebrate dan avertrebrata. Tumbuha dibedakan menjadi tumbuhan berakar tunggal dan serabut, dll
Secara umum benda diklasifikasi menjadi dua kelompok bersar, yakni benda mati dan benda hidup. Benda mati disebut makhluk mati, benda hidup disebut makhluk hidup. Makhluk hidup punya cirri dapat bernafas, bernyawa, tumbuh, berkembang, memiliki keturunan. Sementara benda mati adalah kebalikan dari hal tersebut.
Makhluk (benda) hidup dikelompokan lagi menjadi manusia, binatang dan tumbuhan. Pengelompokan ini dilakukan karena ada perbedaan dari makhluk hidup tersebut. Masing-masing makhluk hidup tersebut juga terus dikelompokan. Misal bintang dikelompokan menjadi vertebrate dan avertrebrata. Tumbuha dibedakan menjadi tumbuhan berakar tunggal dan serabut, dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar